Teknik Negosiasi Gaji untuk Freshgraduate

Mendapatkan gaji yang layak merupakan impian semua pekerja termasuk para freshgraduate. Namun sebagai lulusan baru yang masih minim pengalaman kerja, tidak mudah menjawab saat mendapatkan pertanyaan seputar gaji yang diinginkan. Tapi bukan berarti kemudian menyerah begitu saja

Yang harus kamu tahu, melakukan negosiasi dengan perekrut saat proses perekrutan sangatlah penting. Bukan hanya sekedar menentukan berapa upah yang diterima, melainkan juga berkaitan dengan profesionalitas kamu nantinya.

Melakukan negisoasi gaji saat wawancara bukanlah hal yang salah. Dilansir  dari cultivatedculture.com, orang yang menegosiasikan gajinya menerima rata-rata 25% lebih banyak dari yang mereka harapkan. Oleh karena itu melakukan negosisi gaji saat wawancara tidak bisa diremehkan atau dikesampingkan begitu saja.

Lalu bagaimana cara negosiasi gaji yang benar dan tepat untuk freshgraduate? Berikut ini tipsnya:

1. Riset

Sebelum melakukan negosiasi gaji, cobalah untuk melakukan riset terlebih dahulu. Riset ini bertujuan untuk mencari informasi berapa kisaran gaji yang akan didapatkan untuk posisi yang kamu lamar.

Lakukan juga riset lain seperti, berapa UMR atau UMP setempat, berapa rata-rata kisaran gaji untuk posisi yang kamu lamar di industri yang bebeda, berapa kira-kira pengeluaran untuk akomodasi dan transportasi harianmu, dll. Dengan berbekal riset tersebut, kamu memiliki kisaran gaji yang dapat kamu ajukan untuk menjawab pertanyaan perekrut nantinya.

2. Ukur kemampuan kamu

Setelah melakukan riset, hal selanjutnya adalah mengukur atau menilai kemampuan kamu. Dengan mengukur kemampuan, maka kamu dapat menilai seberapa layak nilai kamu untuk mendapatkan gaji yang sesuai dengan kemampuanmu. Jelaskan kepada HRD apa saja kemampuan yang kamu miliki pada saat wawancara, sehingga permintaan gaji yang kamu ajukan, valid di mata HRD.

Selain itu pikirkan dan nilai juga apakah kemampuan yang kamu miliki cocok dengan posisi dan gaji yang kamu inginkan. Jika kamu merasa mampu meyakinkan perekrut tentang pengalaman, pencapaian, dan kemampuanmu, maka kamu dapat membuka peluang untuk mendapatkan gaji yang sesuai dengan kemampuanmu.

3. Sebutkan gaji terakhir yang kamu peroleh

Apabila kamu pernah bekerja, jangan lupa untuk menyebutkan gaji terakhir yang kamu peroleh. Dengan menyebutkan gaji terakhir, maka perekrut dapat mempertimbangkan seberapa gaji yang akan diberikan untukmu. Ini bisa berarti ada kemungkinan kamu dapat memperoleh gaji yang lebih tinggi.

4. Benefit

Jika gaji yang ditawarkan masih dibawah harapanmu, jangan langsung menolaknya. Coba pertimbangkan terlebih dahulu benefit apa yang ditawarkan oleh perusahaan. Misalnya, jenjang karir yang menjanjikan, tunjangan lain yang akan kamu dapat berupa fasilitas kesehatan, cuti tambahan, uang lembur, komisi, dll.

Jika perusahaan menawarkan banyak benefit di luar gaji, kamu bisa berpikir ulang untuk melakukan negosiasi. Bekerja tidak selamanya tentang gaji atau uang. Ada hal lain yang lebih berharga, yaitu kesempatan belajar dan pengalaman yang kamu peroleh, apa lagi untuk kamu yang masih freshgraduate.

Continue Reading

Rahasia Mendapatkan Promosi Jabatan

Sebagai karyawan, kita tentu menginginkan perkembangan karir. Salah satunya adalah mendapatkan promosi jabatan di tempat kerja. Mengingat persaingan di dunia kerja yang begitu ketat, memperoleh promosi jabatan menjadi lebih sulit dari apa yang dibayangkan. Meskipun begitu jangan langsung putus asa. Berikut trik-trik yang bisa dilakukan agar atasan mau mempromosikan kita ke posisi yang lebih tinggi.

1. Selalu berupaya mancapai target

Performa kerja merupakan faktor utama yang harus diperhatikan jika ingin mendapatkan promosi jabatan. Performa kerja yang bagus, reputasi kerja yang baik, dan profesional adalah pertimbangan penting untuk mendapatkan promosi jabatan. Hal ini dapat ditunjukan dengan selalu mencapai target-target yang ditetapkan.

Pastikan selama bekerja, kamu tidak menunda-nunda tugas. Selalu menyelesaikan tugas sebelum deadline. Tunjukan upaya terbaikmu agar atasan bisa melihat kemampuan kamu, seperti menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu. Kamu akan mendapatkan nilai plus di mata atasan. Kerjakan semua tugas yang diminta dengan baik dan sebisa mungkin melebihi harapan atasan, bekerjalah secara konsisten dengan upaya terbaik, maka kamu sudah separuh jalan untuk mendapatkan promosi jabatan.

2. Meningkatkan skill dan mengembangkan diri terus menerus

Memiliki kemampuan memadai saja terkadang tidak cukup untuk membuat seseorang bertahan dalam pekerjaannya, apalagi untuk naik jabatan. Jadi selain berupaya mencapai target kamu juga perlu terus meningkatkan skill dan kemampuan kerja. Saat ini hanya menguasai satu skill saja ternyata tidak cukup. Kamu harus bisa menguasai banyak bidang keterampilan untuk bisa mendongkrak karir. Dengan menguasai banyak bidang, maka peluang untuk menjajal karir yang lebih tinggi juga semakin terbuka lebar.

Lakukan inovasi dalam mengembangkan kemampuan kamu dan dalam menangani setiap tugas. Atasan cenderung lebih suka pada karyawan yang berorientasi pada proses dan mau mengembangkan diri serta punya semangat belajar yang tinggi. Dengan demikian, peluang promosi jabatan juga terbuka lebar.

3. Mampu bekerja dalam tim

Dalam bekerja tentu tidak selamanya kamu mengerjakan segala sesuatu seorang diri. Kamu juga harus bekerja sama dengan orang lain dalam tim agar pekerjaan selesai lebih cepat dengan hasil yang memuaskan. Kemampuan bekerja dalam tim menjadi hal krusial untuk mengembangkan karir.

Atasan akan menilai sikap  dan kemampuan kamu saat bekerja dalam tim. Jika kamu mampu bekerja dengan baik dalam tim, kemungkinan besar atasan akan menilai kamu sebagai sosok yang sanggup untuk diberikan kepercayaan lebih besar. Jadi ketika bekerja dalam tim, tunjukkan kalau kamu mampu berbaur dengan baik, tidak egois, dan mengedepankan kepentingan tim diatas kepentingan pribadi.

4. Disiplin

Memiliki sikap disiplin adalah hal yang penting dalam dunia kerja. Seperti disiplin datang ke kantor tepat waktu, disiplin menyelesaikan pekerjaan sebelum deadline, disiplin menaati peraturan yang berlaku di tempat kerja, dan lainnya. Atasan menyukai karyawan yang punya disiplin tinggi. Jadilah karyawan yang disiplin dalam bekerja. Tidak sedikit karyawan yang sudah berada di posisi tinggi, yang pada akhirnya turun dari jabatannya karena tidak disiplin saat bekerja.

Mendapatkan promosi jabatan tidak bergantung pada seberapa lama kamu bekerja, tetapi lebih pada seberapa baik kamu bekerja. Jika kamu ingin mendapatkan promosi, kamu harus terus meningkatkan kinerjamu. Buktikan bahwa kamu mampu bekerja dengan baik dan mampu mengatasi kesulitan yang ada di tempat kerja. Atasan pasti akan mencermati dan melihat prestasi yang telah kamu raih dengan memberikan promosi jabatan pada waktunya

Continue Reading

Apa Saja Yang Perlu Dipersiapkan Untuk Memasuki Karir Baru

Ada berbagai alasan mengapa seseorang memutuskan untuk beralih karir dan mulai memasuki karir baru, diantaranya bosan dengan pekerjaan yang sekarang, tidak sesuai dengan passion, ingin berkembang di bidang yang lain, mau keluar dari zona nyaman, ingin mendapatkan penghasilan yang lebih besar, dsb.

Jika salah satu alasan ini sesuai dengan apa yang kamu alami, maka memilih karir baru merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan. Meski perubahan karir umumnya terasa sulit dan butuh adaptasi, tetapi tidak ada salahnya untuk dicoba.

Dengan mencari pekerjaan baru atau bidang karir baru yang belum pernah dijalani sebelumnya, bisa memberikan kepuasan dan tujuan baru dalam hidup secara lebih positif. Apalagi jika keinginan tersebut merupakan cita-cita lama yang ingin diwujudkan.

Berikut empat tips yang bisa digunakan dan dapat membantu mempersiapkan diri memasuki karir baru:

1. Mengenali dan menemukan diri kamu yang baru

Sebelum kamu memutuskan untuk memasuki karir baru, alangkah baiknya untuk mengenal dirimu terlebih dahulu. Seperti pekerjaan apa yang kamu sukai, posisi apa yang ingin kamu tempati dan bidang apa yang kamu ingin memulainya. Dengan menggali hal tersebut kamu jadi lebih kenal dengan diri sendiri serta dapat memulai untuk mempelajari pekerjaan yang benar-benar kamu inginkan.

Dengan mengenal dan memahami diri kamu yang baru, maka kamu pun sepenuhnya akan bisa mengendalikan diri dengan cara yang tepat. Untuk menjalani karir baru bukan hanya karir yang bertransformasi, tetapi juga orangnya. Maka sikap, cara berpikir, dan perilaku juga perlu diubah untuk menyelaraskan dengan karir baru tersebut.

2. Terus belajar dan meningkatkan kemampuan

Karena ini karir yang baru dimasuki dan belum pernah dijalani sebelumnya, maka kamu harus banyak belajar. Pelajari semua ilmu, pengetahuan, dan keterampilan yang belum kamu kuasai. Dengan meningkatkan kemampuan atau skill, ini menjadi modal kamu saat memasuki karir baru tersebut.

Untuk sukses di bidang apapun terletak pada keinginan dan kegigihan kita untuk terus belajar. Mengasah kemampuan diri untuk tetap fit dengan perkembangan zaman. Mencari tahu tren dan kebutuhan dalam industri tempat kita akan bekerja, lalu membekali diri dengan pengetahuan dan skill yang up to date sesuai dengan perkembangan dunia kerja. Dengan demikian, kamu bisa meningkatkan kualitas diri dan membuka peluang kesuksesan karir yang lebih cemerlang.

3. Memperluas networking

Sebelum mempersiapkan diri memasuki karir baru, yang tidak kalah penting adalah memperluas networking dengan orang-orang yang ada di satu bidang dengan pekerjaan yang akan kamu tekuni. Dengan berkembangnya teknologi, membangun jaringan sudah sangat mudah. Kamu bisa memanfaatkan akun media sosial, blog, LinkedIn dan lain sebagainya.

Membangun networking dengan memanfaatkan media sosial bisa membantu kamu untuk terhubung dengan banyak orang dan para profesional lain. Jangan ragu untuk menjelaskan apa yang jadi kelebihan kamu dan meminta rekomendasi dari orang-orang dalam jaringan.

4. Riset

Mencari tahu tentang dunia karir yang ditekuni, bermanfaat sebagai referensi sebelum memasuki karir itu sendiri. Setelah mendapat gambaran jobdesc, jangan lupa untuk mencari tahu budaya kerja dan perilaku orang-orang di dalamnya. Hal ini penting untuk membantu kamu memutuskan dan beradaptasi di lingkungan kerja yang baru. Pada saat memilih karir baru, pelajari baik-baik langkah apa saja yang harus kamu ambil, sehingga bidang tersebut akan membawa kesuksesan.

Continue Reading

Tips Memilih Career Coach

Career coach adalah partner yang dapat membantu kamu untuk mengembangkan dan mencapai tujuan karir. Seorang career coach juga pendukung sekaligus mitra yang bisa dipercaya dalam proses menjalani dan mengembangkan karir. Bisa dibilang seorang career coach dapat membantu melihat perspektif baru sekaligus juga mendukung kesuksesan karir.

Seorang career coach bisa berperan dalam membantu proses membangun karir, mulai dari mencari kerja, transisi karir hingga mengatasi permasalahan karir. Termasuk juga membimbing dan memberi dukungan dalam menyusun dan mengimplementasikan tujuan karir ke dalam strategi karir yang efektif dan efisien.  

Career coach sudah seperti seorang partner bagi individu lain. Tugas career coach adalah memastikan bahwa  klien berkomitmen mencapai tujuan yang telah ditetapkannya sendiri.  Jika klien mengalami kesulitan atau kebuntuan, maka career coach akan meng-coaching klien tersebut terkait beragam masalah yang dihadapinya dan mengatasi kebuntuan tersebut untuk kembali fokus berupaya mencapai tujuannya.

Seorang career coach biasanya akan mengajak klien memahami diri klien itu sendiri dulu, selanjutnya mendorong klien menyadari apa langkah penting yang harus dilakukannya, dan terakhir membangun komitmen klien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannyan tersebut. 

Jadi sebelum kamu mengikuti career coaching, berikut beberapa tips yang dapat membantu kamu dalam memilih seorang career coach:

Berpengalaman

Carilah seorang career coach profesional yang telah berpengalaman dan memiliki jam terbang tinggi. Career coach yang berpengalaman dan memiliki jam terbang tinggi dipercaya dapat membantu klien mencapai tujuan karir dengan sukses. Semakin banyak klien yang ditangani, semakin banyak pengalaman profesional yang dikembangkan oleh seorang career coach

Bersertifikasi

Carilah seorang career coach yang sudah memiliki sertifikasi. Sertifikasi menunjukkan bahwa seorang coach telah mengikuti pelatihan profesional sebagai coach profesional. Pelatihan ini memiliki standar minimal jam belajar dan pengalaman melakukan coaching. Walaupun tidak menjamin bahwa memiliki sertifikat berarti dapat menjalankan perannya dengan baik, namun sertifikasi menunjukan seseorang memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjalani peran sebagai coach.

Mau mendengarkan dan memahami klien

Carilah career coach yang memiliki kemampuan untuk mendengarkan secara aktif. Seorang career coach profesional harus bersedia dan mampu mendengarkan apa saja yang klien katakan dan memiliki mental positif guna memaksimalkan potensi yang ada di dalam diri klien. Karena dari percakapan itulah, seoraang career coach akan mampu membantu klien meraih tujuan yang diinginkan.

Mampu mengeluarkan potensi terbaik dari diri klien

Tujuan coaching adalah membantu klien mencapai tujuannya. Bila sesuatu sudah tercapai, dan klien memiliki tujuan lain,  coach dapat  mendampinginya lagi mencapai tujuan lain tersebut. Tentunya hal ini dilakukan sesuai kesepakatan bersama antara klien dan coach.

Sehingga dalam proses coaching, seorang career coach perlu menajamkan pandangannya untuk menggali  potensi-potensi terbaik klien dan membuat klien mampu berkomitmen untuk mengimplementasikan potensi-potensinya tersebut dalam sebuah tindakan nyata.

Continue Reading

Memilih Karir sulitkah

Seperti juga memilih pasangan hidup, memilih karir membutuhkan pemikiran dan keputusan yang matang. Bukan berarti karir yang Anda pilih saat ini akan menjadi pilihan seumur hidup, tetapi pilihan karir saat ini menjadi bagian dari perjalanan hidup Anda. Bahkan untuk beberapa orang karir menjadi identitas dirinya.

Ada yang mempertahankan pilihan karir pertama sebagai karirnya hingga akhir pensiun, hal ini banyak kita jumpai pada profesi-profesi yang sudah stabil, seperti dokter, auditor, dan pengacara. Tetapi, ada juga yang menempuh beberapa pekerjaan hingga akhirnya menetapkan diri untuk berkarir pada pilihan terakhirnya. Ada juga yang memilih untuk tidak berkarir, sepanjang finansial terpenuhi cukuplah. Ya, pilihan berkarir atau bekerja, kembali ke orang masing-masing. orang yang memandang dirinya bekerja (melakukan pekerjaan tertentu) belum tentu berkarir, tetapi orang yang berkarir sudah pasti bekerja. Itulah mengapa berkarir itu lebih sulit daripada sekedar bekerja, memilih karir apa yang ingin ditekuni tentunya menjadi dasar utama sebelum berkarir di bidang tersebut.

Kembali ke inti persoalan. Sulitkah memilih karir? Menurut saya, memutuskan memilih mau berkarir sebagai apa itu gampang-gampang susah.

Untuk orang-orang yang bakatnya sudah terlihat nyata sejak kecil, seperti Joey Alexander, pianis muda Indonesia yang menjadi nominator Grammy 2016, tentu perjalanan karirnya sudah bisa dipastikan di masa depan. Tetapi, kebanyakan dari kita adalah orang-orang yang minat dan bakatnya belum terlihat nyata. Bagaimana cara kita memutuskan memilih karir, sementara kita sendiri tidak tahu mau jadi apa?

Memilih karir itu seperti mengerjakan Sudoku, perlu pintar-pintar mencocokkan angka mana yang tepat, dengan mempertimbangkan kolom-kolom lain yang belum terisi. Demikian juga karir, ada bagian-bagian dari diri kita yang belum kita gali atau yang belum kita kenali, yang ternyata menjadi kelebihan kita.

Ada proses yang harus dijalani dalam perjalanan hidup kita, mungkin di masa muda kita memilih karir A, setelah menjalani sekian tahun ternyata bukan di situ tempatnya. Kemudian pindah berkarir di profesi B, ternyata baru beberapa bulan sudah tidak nyaman. Pindah ke profesi C. Akhir setelah menjalani beragam profesi A hingga Z profesi, ternyata profesi yang tepat untuknya adalah menjadi wirausahawan. Orang-orang yang melalui proses ini atau proses coba-coba atau trial and error tentunya orang yang berani mengambil resiko, tentunya dengan perhitungan yang matang. Karena ada juga yang menjalani proses coba-coba hanya karena nekad atau mengikuti kata hati. Kemudian tidak berani mencoba lagi karena ternyata umur terus berjalan, sementara waktu habis mencoba dan akhirnya terperangkap di zona nyaman atau lebih parah di zona stuck.

Pada akhirnya, menurut saya, memutuskan untuk berkarir sebagai apa adalah suatu proses yang harus dijalani. Hal tersebut menjadi bagian dari hidup seseorang, mau tidak mau. Bahkan menjadi ibu rumah tangga, adalah sebuah karir. Bukan hanya diri sendiri yang perlu dikenali, tetapi juga lingkungan, karakteristik profesi/pekerjaan yang akan ditekuni tentunya juga menjadi bagian yang harus dipahami siapapun yang ingin berkarir.

Bukan memilih karirnya yang sulit, tetapi proses untuk mengenali diri sendiri itulah yang sulit.

Continue Reading

Tips Menghadapi Wawancara Kerja Untuk Freshgraduate

Saat melamar pekerjaan tentu kita akan dihadapkan dengan sejumlah tahapan yang harus di lalui, salah satunya wawancara kerja. Biasanya, tahap wawancara kerja ini merupakan sebuah tahap yang krusial dan merupakan tahap yang paling mendebarkan.

Sampai saat ini tahap wawancara kerja masih dipandang sebagai salah satu proses yang tidak tergantikan dalam mengevaluasi calon karyawan potensial, sekaligus juga menjadi tahap penentu diterima atau tidaknya kandidat untuk bekerja di perusahaan. 

Menghadapi interview kerja memang tidak gampang, apa lagi bagi pemula. Selain pengalaman pertama, banyak hal baru yang perlu Anda pelajari dan persiapkan sebab tak pernah diajarkan secara detail di sekolah atau kuliah. Maka, kamu secara tak langsung dituntut untuk memberi kesan pertama yang impresif, baik dalam pembawaan diri maupun jawaban-jawaban selama proses interview.  Di tahap ini, pewawancara akan melihat langsung siapa kita, seperti apa kepribadian, perilaku, dan cara kita mempresentasikan diri. Kita akan dipandang dan dinilai pantas atau tidak bergabung dengan  perusahaan.

Agar kamu dapat lolos di tahap wawancara ini kamu butuh persiapan yang matang.  Salah satu penyebab tidak lulusnya wawancara kerja adalah tidak ada atau kurangnya persiapan. Ketika wawancara kerja berlangsung, peserta akan merasa gugup dalam menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh interviewer atau si pewancara. Untuk itu, penting mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum menghadapi wawancara kerja.

Menurut riset careernews, sebanyak 67% pelamar kerja gagal pada dalam tahap  interview karena tidak dapat melakukan kontak mata dengan baik. Sedangkan 33%, gagal menunjukan ekspresi diri yang baik selama wawancara kerja berlangsung.

Yang perlu dilakukan dalam wawancara kerja adalah meninggalkan kesan baik. Dengan demikian, interviewer mengingatmu saat membuat keputusan. Setidaknya kamu perlu menjadi diri sendiri dengan mengedepankan sesuatu yang unik dan menarik yang bisa diingat dan kemudian dipertimbangkan untuk lolos di tahap wawancara ini.

Gunakan waktu interview sebaik-baiknya untuk mempromosikan dirimu secara wajar, baik lewat jawaban yang memuaskan dan sesuai kenyataan maupun dengan sikap dan perilaku yang santun.  Tidak ada orang yang tidak terkesan, bila kita mampu menunjukkan respek dan sikap santun pada orang lain. Dengan cara ini, kamu turut perbesar kesempatan untuk diterima kerja. Meski demikian, yang terpenting ialah kesiapan mental, berusaha untuk selalu tenang dan rileks, jauhkan perasaan tertekan.  Plus, jalani dengan penuh semangat ya!

Continue Reading

Seberapa Penting Passion Dalam Karir

Bisa berkarir di bidang yang disukai apalagi dicintai pastilah didambakan oleh setiap orang. Bagaimana tidak? Selain kita bisa selalu semangat karena melakukan pekerjaan yang kita cintai, kita juga dibayar atas apa yang kita kerjakan tersebut.

Setiap orang berharap supaya bisa bekerja sesuai passion yang dimiliki agar bisa lebih menikmati apa yang dikerjakannya. Tapi apa daya, hal ini tidak mudah diwujudkan. Bukan karena skill yang tidak memadai, tapi karena lapangan pekerjaan yang terbatas seringkali menghambat keinginan seseorang untuk bekerja sesuai passionnya.

Bisa dibilang tak semua orang beruntung menemukan pekerjaan sesuai dengan passion sejak awal bekerja. Kadang bahkan seseorang tidak mengenali apa passion-nya. Hal ini bisa dikarenakan faktor kondisi, minat yang terus berubah, dan juga belum banyaknya pengalaman untuk terus tumbuh dan mengeksplorasi. 

Mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan passion juga butuh proses dan menemukan passion memang tidak mudah, kadang-kadang seseorang harus mengenali terlebih dahulu apa yang menjadi ‘blind-spot’ nya sebelum mengetahui passion-nya. Seseorang bahkan perlu mengeksplorasi beberapa minat dan bekerja di beberapa bidang hingga pada akhirnya menemukan passion yang dicarinya selama ini. 

Pada intinya, semakin kita mengenali diri sendiri, akan semakin mudah kita mengetahui apa yang kita butuhkan dalam berkarir. Paling tidak, dengan kita mengetahui dan mengenali kelebihan dan keterbatasan  diri sendiri, akan semakin mudah mengidentifikasi passion. Salah satunya adalah mengenali profil kepribadian dan minat kerja kita, apakah lebih suka bekerja dengan ide, orang,  benda atau data, hal ini akan sangat membantu kita untuk bisa menentukan pilihan karir di awal mencari pekerjaan.

Untuk mempunyai karir di bidang yang sesuai dengan passion kita memang membutuhkan kerja keras, bahkan kadang pengorbanan. Tidak semua keahlian atau skill kita memiliki prospek kerja yang menjanjikan. Demi mengejar passion, Anda mungkin harus berusaha lebih keras dibandingkan orang lain. Banyak jatuh bangun dan perlu lebih banyak menerima kritik dari orang-orang terdekat yang tidak suka dengan keputusan yang Anda ambil. Meskipun tidak semua orang mengalaminya. 

Menurut sebuah studi yang dimuat dalam Harvard Business Review (2016), punya tujuan dalam hidup membantu memperpanjang usia seseorang hingga 15%. Begitu juga dengan punya tujuan dalam bekerja. Sesekali jenuh dengan pekerjaan itu wajar. Namun bila sudah merasa stuck dan burn out, mungkin ini waktunya Anda mencari dan menemukan kembali tujuan dan passion Anda dalam bekerja.  

Apapun yang sedang Anda jalani merupakan proses perjalanan hidup dan karir Anda. Jadi, nikmati saja proses penemuan passion dalam karir. Karena banyak orang yang juga menjalani proses yang sama dalam kurun waktu tahunan. Tak ada cara instan menemukan jati diri termasuk dalam kaitannya dengan karir Anda.

Selamat berproses dan menjadi diri yang terbaik!

Continue Reading

Tips Melakukan Perencanaan Karir

“Efforts and courage are not enough without purpose and direction.” — John F. Kennedy

Tidak semua orang paham bagaimana cara merencanakan karir dengan baik. Kita semua tentu ingin sukses dalam karir, namun kadang tak paham cara meraihnya. Perencanaan karir adalah salah satu cara mengenal diri dengan lebih baik. Dalam merencanakan karir, kita dihadapkan untuk mengenali dan memahami apa visi kita, menganalisis keterampilan, kekuatan, kelemahan, pencapaian, dan hal-hal lain tentang diri sendiri. Semakin baik dalam mengenali diri sendiri, akan semakin baik pula dalam membuat perencanaan karir.

Sesungguhnya dalam perencanaan karir yang ditekankan bukan hanya pada pekerjaan apa yang nantinya kita peroleh, tetapi pada persiapan-persiapan apa yang telah dan akan kita lakukan. Salah satunya persiapan yang sangat penting adalah memilih pendidikan dan keterampilan yang akan dikembangkan.

Ketika melakukan perencanaan karir coba ketahui dulu apa kemampuan kamu dan cobalah dengan memulai mempelajari kembali siapa diri kamu dengan lebih mendalam. Ingat hal-hal apa saja yang dapat kamu lakukan dengan sangat baik. Hal ini bisa saja sesuai dengan latar belakang pendidikan formal yang dulu kamu ambil ataupun kemampuan yang sudah kamu dalami setelahnya.

Minat juga menjadi salah satu faktor penting dalam melakukan perencanaan karir, karena melakukan sesuatu yang tidak disukai biasanya memberikan hasil yang tidak sesuai ekspektasi. Oleh sebab itu, pilihlah karir yang sejalan dengan minatmu. Khususnya jika kamu masih muda, janganlah takut untuk belajar dan mencoba.

Banyak orang berhasil dalam karir karena berani mencoba, dan tidak takut gagal, serta selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam pekerjaan yang mereka tekuni.

Masa depan adalah seperti apa yang kita rencanakan di saat ini. Merencanakan adalah langkah awal meraih masa depan yang gemilang. Jarang sekali ada masa depan gemilang, tanpa perencanaan yang matang dalam meraihnya. Demikian juga dalam perencanaan karir, seringkali kita perlu meluangkan waktu untuk mengenal diri sendiri, dan melihat peluang di luar diri kita. Lebih awal dalam merencanakan karir akan lebih baik, syaratnya harus bertindak sesuai rencana dan mengevaluasinya secara rutin.

Saat menyusun rencana karir, kamu membutuhkan strategi yang matang, dan tentu akan lebih baik jika diikuti dengan pengenalan diri. Pasalnya, saat merancang rencana ini, kamu juga perlu rutin mengevaluasi dan menganalisis keterampilan, kekuatan, serta kelemahan yang kamu miliki dan apa yang harus dilakukan untuk bisa sukses dalam karir di masa depan.

Tentunya untuk mewujudkan karir yang sukses dibutuhkan kesabaran, dan konsistensi. Percaya bahwa kerja keras, dan kerja pintar akan membuahkan hasil yang manis.  Usaha tidak pernah mengkhianati hasil.  

Selain itu kamu juga harus jeli dalam melihat perusahaan tempat kamu bekerja. Hal ini penting karena perusahaan yang baik akan membantu kamu mencapai karir yang kamu rencanakan. Dalam memilih perusahaan cobalah melihat bagaimana perusahaan tersebut mendukung karyawan baik dalam suasana kerja, kesempatan yang diberikan untuk pengembangan diri dalam bekerja, atau kesempatan memperoleh jenjang karir yang lebih tinggi.

Demikian tips-tips sederhana dalam merencanakan karir. Sukses selalu dalam karir kamu.

Continue Reading

Tips Menyikapi Kritikan dengan Cara yang Tepat

Apa Anda pernah mendapatkan kritik dari atasan atau rekan kerja? Memang tak enak ketika kita dikritik, entah itu oleh atasan atau rekan kerja. Anda merasa hasil kerja Anda tidak dipandang, kemampuan Anda dipertanyakan, atau pribadi Anda diremehkan. Kritikan juga bisa mempengaruhi kreativitas, produktivitas, dan motivasi kerja.

Namun, kita bisa memandang bahwa kritikan adalah bagian dari pembelajaran dalam membangun karir. Kritikan memang tidak menyenangkan dan mengganggu kita. Namun bila kita menerimanya, walau merasa kesal, malu, bahkan marah, kita tetap akann mendapatkan manfaat atas kritik tersebut daripada bersikap defensif atau tidak menerima kritikan tersebut.

Ada baiknya tidak terlalu mengambil hati atas kritikan ataupun ulasan buruk atas hasil kerja kita. Performa kerja lebih kepada bagaimana perilaku kerja kita dinilai, dan bukan pribadi kita sebagai personal.  Dengan menerima kritik sebagai bagian dari pembelajaran, maka dampak positif dapat kita capai.

Saat mendapatkan kritikan sebaiknya tenangkan diri. Coba lakukan introspeksi untuk menjawab semua kritikan tersebut dengan jiwa besar. Saat performa diri dalam kondisi yang labil, maka kritikan biasanya akan dipahami secara negatif, dan secara otomatis akan mengakibatkan diri kita merasa tertekan. Jadi, pastikan untuk menjadikan setiap kritikan sebagai pengetahuan berharga dalam upaya memperkuat kualitas diri.

Menurut Dr. Hendrie Weisenger dalam bukunya, How to Deal with Criticism, kritik itu diperlukan karena memberi informasi kepada kita apa yang penting dalam hidup kita. Contoh dalam relasi dengan pasangan, memberi dan menerima kritik dengan pendekatan yang positif adalah kunci untuk membantu Anda tumbuh bersama. Sementara dalam dunia kerja, organisasi akan berkembang atau gagal berdasarkan evaluasi atas tugas dan hasil kerja. 

Jadikan setiap kritikan sebagai energi positif yang membangkitkan motivasi diri untuk menjadi lebih baik lagi di masa depan.  Jangan pernah biarkan sikap pesimistis orang lain terhadap kemampuan diri sendiri merusak semua potensi hebat yang ada di dalam diri kita.

Kita harus menjadi pribadi tegar, yang tak tergoncangkan oleh badai kritik. Bahkan kalau perlu kita jawab semua keraguan orang lain terhadap diri kita dengan prestasi dan cara kerja yang lebih hebat dari yang diminta atasan.

Saat hasil kerja dikritik, berbahagialah. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan banyak pelajaran untuk membangun diri kita. Kita bisa menjadikan kritik tersebut sebagai motivasi untuk memperbaiki pekerjaan yang dinilai masih kurang sesuai dengan yang dibutuhkan.

Buktikan kepada atasan bahwa kita bisa melakukan lebih dari yang kita kerjakan tersebut. Dengan melontarkan kritikan pedas, bisa jadi atasan kita melihat potensi sesungguhnya dalam diri kita dan berharap kita menyadarinya.  Jadikan kritikan sebagai motivasi untuk diri Anda agar bisa bekerja lebih maksimal lagi ke depan. Kritikan merupakan hal yang wajar dan hampir semua pekerja pernah mengalaminya.

Continue Reading

Meningkatkan Skill Dalam Bekerja

Kunci mencapai karir yang memuaskan adalah dengan meningkatkan skill kerja. Skill yang terus diasah merupakan salah satu kunci sukses berkarir. Jangan pernah membiarkan diri stagnan. Kita harus punya motivasi dan keyakinan untuk terus maju.

Namun, tak cuma motivasi dan keyakinan saja, kita perlu bertindak untuk membangun skill yang mumpuni. Upgrade skill akan membuka kesempatan lebih besar untuk meraih posisi yang Anda inginkan.  Hal ini juga berarti Anda mengembangkan diri Anda untuk lebih baik dan siap menghadapi persaingan di kantor.

Meningkatkan skill merupakan salah satu cara kita tetap bisa bersaing dengan karyawan lain. Jika kita sudah memasuki dunia kerja, maka persaingan sehat dengan mengedepankan skill, pengetahuan, dan sikap kerja merupakan kunci kesuksesan karir seseorang.

Meningkatkan skill pun bisa kita lakukan dengan berbagai cara. Mulailah untuk tidak malas ketika berangkat bekerja. Anda harus memiliki jiwa dan rasa yang penuh semangat untuk bekerja agar pada saat sampai di kantor, aura positif ada pada Anda sendiri.

Tidak sering menunda pekerjaan adalah hal yang juga penting dilakukan. Bila diberi pekerjaan atau tugas oleh atasan, segera lakukan dengan baik dan cepat. Jika kita menunda-nundanya, pasti kerjaan akan menumpuk karena ditambah dengan pekerjaan yang baru. Pada akhirnya Anda hanya bisa mengeluh dan menganggap perusahaan kejam memperlakukan Anda. Efeknya Anda sendiri yang semakin terpuruk.  Saatnya membangun mindset positif dan mengambil kendali atas keberhasilan atau kegagalan diri sendiri.

Jika Anda sudah menjadi karyawan lama, maka tantangannya adalah untuk tetap semangat dan tidak loyo.  Apalagi bila perusahaan terus menambah karyawan baru, maka skill yang semakin tinggi justru harus dibangun. Dengan terus meningkatkan kemampuan, maka kompetensi Anda tidak akan kalah dengan karyawan baru.

Selain itu, atur waktu dan prioritas untuk belajar secara mandiri.  Gunakan free e-learning yang ada di kantor atau yang tersedia gratis di internet untuk meningkatkan skill Anda. Jika skill tertentu tidak tersedia gratis. Investasikan uang gaji Anda sendiri untuk meningkatkan skill Anda.  Karena bagaimanapun, Anda yang akan memiliki skill tersebut dan bisa meningkatkan nilai jual diri saat mencari pekerjaan baru.

Pada akhirnya, Anda sebagai karyawan harus memulai dari dalam diri sendiri. Jika Anda belum ada niatan untuk menjadi karyawan yang bisa diandalkan di perusahaan, bagaimana bisa ada kemauan untuk meningkatkan skill?

Continue Reading
1 2 3 5