Memilih Karir sulitkah

Seperti juga memilih pasangan hidup, memilih karir membutuhkan pemikiran dan keputusan yang matang. Bukan berarti karir yang Anda pilih saat ini akan menjadi pilihan seumur hidup, tetapi pilihan karir saat ini menjadi bagian dari perjalanan hidup Anda. Bahkan untuk beberapa orang karir menjadi identitas dirinya.

Ada yang mempertahankan pilihan karir pertama sebagai karirnya hingga akhir pensiun, hal ini banyak kita jumpai pada profesi-profesi yang sudah stabil, seperti dokter, auditor, dan pengacara. Tetapi, ada juga yang menempuh beberapa pekerjaan hingga akhirnya menetapkan diri untuk berkarir pada pilihan terakhirnya. Ada juga yang memilih untuk tidak berkarir, sepanjang finansial terpenuhi cukuplah. Ya, pilihan berkarir atau bekerja, kembali ke orang masing-masing. orang yang memandang dirinya bekerja (melakukan pekerjaan tertentu) belum tentu berkarir, tetapi orang yang berkarir sudah pasti bekerja. Itulah mengapa berkarir itu lebih sulit daripada sekedar bekerja, memilih karir apa yang ingin ditekuni tentunya menjadi dasar utama sebelum berkarir di bidang tersebut.

Kembali ke inti persoalan. Sulitkah memilih karir? Menurut saya, memutuskan memilih mau berkarir sebagai apa itu gampang-gampang susah.

Untuk orang-orang yang bakatnya sudah terlihat nyata sejak kecil, seperti Joey Alexander, pianis muda Indonesia yang menjadi nominator Grammy 2016, tentu perjalanan karirnya sudah bisa dipastikan di masa depan. Tetapi, kebanyakan dari kita adalah orang-orang yang minat dan bakatnya belum terlihat nyata. Bagaimana cara kita memutuskan memilih karir, sementara kita sendiri tidak tahu mau jadi apa?

Memilih karir itu seperti mengerjakan Sudoku, perlu pintar-pintar mencocokkan angka mana yang tepat, dengan mempertimbangkan kolom-kolom lain yang belum terisi. Demikian juga karir, ada bagian-bagian dari diri kita yang belum kita gali atau yang belum kita kenali, yang ternyata menjadi kelebihan kita.

Ada proses yang harus dijalani dalam perjalanan hidup kita, mungkin di masa muda kita memilih karir A, setelah menjalani sekian tahun ternyata bukan di situ tempatnya. Kemudian pindah berkarir di profesi B, ternyata baru beberapa bulan sudah tidak nyaman. Pindah ke profesi C. Akhir setelah menjalani beragam profesi A hingga Z profesi, ternyata profesi yang tepat untuknya adalah menjadi wirausahawan. Orang-orang yang melalui proses ini atau proses coba-coba atau trial and error tentunya orang yang berani mengambil resiko, tentunya dengan perhitungan yang matang. Karena ada juga yang menjalani proses coba-coba hanya karena nekad atau mengikuti kata hati. Kemudian tidak berani mencoba lagi karena ternyata umur terus berjalan, sementara waktu habis mencoba dan akhirnya terperangkap di zona nyaman atau lebih parah di zona stuck.

Pada akhirnya, menurut saya, memutuskan untuk berkarir sebagai apa adalah suatu proses yang harus dijalani. Hal tersebut menjadi bagian dari hidup seseorang, mau tidak mau. Bahkan menjadi ibu rumah tangga, adalah sebuah karir. Bukan hanya diri sendiri yang perlu dikenali, tetapi juga lingkungan, karakteristik profesi/pekerjaan yang akan ditekuni tentunya juga menjadi bagian yang harus dipahami siapapun yang ingin berkarir.

Bukan memilih karirnya yang sulit, tetapi proses untuk mengenali diri sendiri itulah yang sulit.

Continue Reading

Apakah Perusahaan membutuhkan Career Coach? Pahami dulu tugas dan fungsinya

Profesi coach merupakan profesi yang relatif baru dan belum banyak ditekuni di Indonesia.  Profesi ini memiliki peluang tumbuh karena pasarnya yang tergolong besar. Terutama dengan semakin berkembangnya teknologi dan perubahan yang semakin cepat, belum lagi tuntutan untuk cepat beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan sosial, diprediksi akan semakin banyak orang yang membutuhkan bantuan seorang ahli untuk membantu mereka berkembang. 

Salah satu tipe profesi coach adalah career coach.  Fokus utama career coach adalah membantu seseorang berkembang dalam hal karir, baik itu untuk pengembangan karir, melakukan transisi karir, maupun membantu mencari pekerjaan. Seorang career coach dapat dipekerjakan oleh individual ataupun perusahaan. Berikut ini pembahasan ringkas mengenai tugas dan fungsi career coach.

Tugas dan Fungsi Career Coach

Tugas dan fungsi career coach yang utama adalah membimbing dan menemani klien, terutama dalam perjalanan karir sehingga tujuan karir yang diinginkan klien tercapai. Career coach berperan sebagai salah satu support system untuk membantu klien maju.   Dalam perusahaan, fungsi career coach menjadi lebih luas, tidak semata membantu karyawan berkembang dalam tahapan karir mereka, tetapi juga membantu organisasi tumbuh.  Berikut ini beberapa fungsi career coach dalam perusahaan:

Menemukenali bakat dan potensi atau fungsi recognize

Seorang career coach yang juga konsultan karir, dapat membantu organisasi menemukenali potensi dan bakat tiap karyawan.  Mencermati kemampuan karyawan dan memberikan rekomendasi yang tepat untuk pengembangan SDM organisasi, atau dengan kata lain melakukan pemetaan SDM secara komprehensif.  Namun, belum tentu semua career coach bisa melakukan ini, tergantung dari latar belakang pengalaman ataupun pendidikannya.  Seorang career coach yang memiliki latar belakang SDM dan psikologi akan lebih paham  fungsi ini dibandingkan career coach yang memiliki latar belakang keuangan.

Mencocokkan aspek psikologis dengan jabatan atau fungsi matching

Perusahaan juga dapat mengkonsultasikan  kecocokan antara bakat, minat, dan tingkat kecakapan kompetensi setiap karyawannya apakah sudah sesuai dengan posisi dan jabatan, termasuk kecocokan antara kepribadian dan tipe pekerjaan. Namun demikian, ini sekali lagi tergantung pada kesepakatan kerja yang dibuat antara perusahaan dan career coach. Pekerjaan konsultasi berbeda dengan pekerjaan coaching sehingga perlu deskripsi yang spesifik dalam kontrak yang dibuat.  

Meningkatkan kinerja atau Fungsi Improvement

Seorang career coach seringkali dipekerjakan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja dan/atau mengembangkan karyawan.  Dalam hal ini, career coach turut membantu perusahaan dalam merancang program pengembangan SDM guna meningkatkan performa kerja.

Upaya pengembangan SDM ini dilakukan dengan beragam metode, terutama metode coaching.  Namun tidak terbatas dengan metode itu saja, bisa juga dilakukan metode pelatihan, mentoring, promosi, dan bentuk-bentuk pengembangan diri lainnya yang cocok dengan budaya perusahaan.

Memfasilitasi perubahan atau fungsi fasilitating

Fungsi ini merupakan fungsi krusial seorang career coach.  Inti utama pekerjaan coaching adalah menemani seseorang menjalani proses perubahan menuju sebuah tujuan di masa depan.  Saat perusahaan sedang melakukan perubahan, baik terhadap sistem kerja atau budaya, maka dipastikan akan terjadi proses perubahan dari yang lama menuju yang baru. 

Proses transisi ini seringkali menimbulkan beragam masalah.  Tidak semua orang mudah diajak berubah, justru sebaliknya yang terjadi. Karenanya dibutuhkan peran seorang coach yang dapat memfasilitasi manajemen perubahan yang dilakukan oleh perusahaan.

Continue Reading

3 Hal yang tak bisa diperoleh dari Seorang Career Coach, Justru Mendorong Klien keluar dari Zona Nyaman

Memiliki seorang career coach penting untuk mendorong Anda maju. Terlebih dalam situasi dunia kerja yang kompleks, career coach akan mengajak Anda untuk mengenali diri sendiri.Sebelum mendapatkan pekerjaan terbaik, mengenali diri sendiri penting agar Anda bisa mengetahui potensi Anda dan memperoleh pekerjaan yang akan memberikan kepuasan kerja terbaik.

Namun, jangan berharap lebih pada seorang career coach. Pasalnya ada beberapa hal yang tidak bisa diberikan oleh career coach, sebagaimana berikut ini:

Career coach tidak akan melakukan tugas Anda

Career coach yang kompeten tidak memberikan berbagai kemudahan kepada Anda, justru mereka memberikan tantangan agar Anda menjadi diri Anda yang terbaik. 

Career coach mendorong Anda memiliki mindset yang tepat, mempersiapkan diri Anda dengan perlengkapan dan sumber daya terbaik sehingga tujuan Anda tercapai, misal, pencarian kerja terlaksana dengan baik dan lancar. Namun, mereka tidak melakukan segala tugas yang memang harus Anda lakukan sendiri dalam mendapatkan pekerjaan, seperti mencari lowongan kerja atau mempersiapkan cover letter dan CV.

Semuanya tergantung pada diri Anda sendiri.  Apa yang Anda dapatkan selama coaching berlangsung diharapkan mampu mendorong Anda menyusun langkah dan berkomitmen menjalankan langkah-langkah tersebut.  Career coach membantu mengarahkan tenaga dan pikiran Anda supaya mampu menerapkan cara terbaik untuk mencapai tujuan.  Mereka tidak akan mengerjakannya untuk Anda.

Career coach tidak bisa mengubah kehidupan Anda dalam semalam

Perubahan besar dalam diri dan karir Anda membutuhkan proses.  Hal tersebut berlangsung terus menerus selama Anda bekerja dan membangun karir. Tidak ada yang instan.

Saat Anda merasa terhambat, tidak fokus, stuck, bingung, maka memiliki seorang career coach akan membantu Anda berjalan kembali ke jalur yang tepat.  Proses Anda menjadi lebih terarah kembali.  Namun, semua itu bergantung pada tujuan yang Anda bangun. Bagaimana Anda menjalaninya adalah tanggung jawab Anda.  Hidup Anda adalah tanggung jawab Anda, bukan tanggung jawab career coach.

Dalam mencari pekerjaan, career coach akan membantu Anda dalam menyusun resume dan persiapan interview. Career coach juga akan mengajak Anda melihat ke dalam diri Anda, mendorong Anda untuk keluar dari zona nyaman.  Pada akhirnya, kepercayaan diri, pemikiran negatif, dan keragu-raguan akan hilang dari diri Anda karena Anda sendiri. Career coach hanya mengajak dan menemani Anda menelusuri jalan yang Anda lalui dengan efektif. Tentunya semua membutuhkan proses, yang bisa jadi membutuhkan waktu tidak sebentar. Selalu ingat, setiap perubahan tidak bisa berlangsung hanya dalam semalam saja.

Career coach tidak akan membuat Anda mendapatkan pekerjaan secara instan

Career coach bukanlah seorang pesulap. Mereka tidak akan menjanjikan bahwa Anda akan diterima bekerja setelah menjalani interview dan mereka juga tidak menjamin Anda langsung ditempatkan kerja.

Bisa dikatakan, hasil yang Anda dapatkan berbanding lurus dengan usaha Anda menjalani proses tersebut. Semakin besar usaha Anda, semakin besar peluang Anda berhasil.

Career coach adalah support system saat Anda ingin mencapai tujuan tertentu dalam karir. Lebih tepatnya, career coach merupakan orang yang terlatih dan memahami bagaimana beragam situasi yang sedang Anda alami dihadapi dan diatasi oleh Anda. Tentunya, chemistry yang tepat antara Anda dan career coach Anda diperlukan untuk membuka peluang kesuksesan Anda menjadi lebih besar.

Career coach membantu dan menemani Anda meraih tujuan Anda. Career juga dilengkapi kemampuan untuk mendengarkan dan menghidupkan kembali semangat Anda. Membantu diri Anda yang sekarang menjadi lebih unggul dari diri Anda yang kemarin.

Selain itu, career coach hadir untuk mendorong diri Anda maju, keluar dari zona nyaman.  Anda menjadi lebih bersemangat melangkah maju dalam meniti karier.  Setiap keputusan atau langkah apapun yang Anda ambil akan mengarahkan Anda sedikit demi sedikit mencapai tujuan.

Semua membutuhkan proses, tidak bisa dilakukan secara instan, terlebih lagi dalam mencari pekerjaan. Menggunakan career coach memang harus mengeluarkan uang, tetapi hal ini bisa menjadi investasi terbaik Anda. Artinya, keuntungan dalam hal perubahan mindset akan terus dirasakan sepanjang hidup Anda. 

Continue Reading

Kapan saat tepat menggunakan Career Coaching?

Saat ini career coach adalah profesi yang cukup umum dan tersedia di dunia kerja.  Bahkan di luar negeri profesi ini merupakan salah satu profesi yang berkembang cepat, contohnya di Inggris.  Namun demikian, untuk menggunakan jasa seorang career coach, klien perlu memahami kebutuhannya dengan tepat. Mengapa? Karena career coach pun memiliki banyak spesialisasi. 

Ada career coach yang fokus membantu klien dengan mencari kerja, transisi karir, atau membangun kompetensi.  Ada juga career coach yang fokus pada personal branding atau menemukan potensi diri.  Nah, mana yang paling Anda butuhkan?  Dengan memahami kebutuhan Anda secara tepat, maka Anda akan mendapatkan bantuan maksimal dari seorang career coach.

Bahkan, jasa career coach tidak hanya untuk orang yang belum bekerja (unemployed) atau sedang berpikir mencari kerja, orang yang sedang bekerja sekalipun juga sangat membutuhkan. Terutama, membantu mereka untuk lebih mengembangkan karir. Nah, berikut ini  beberapa momen kapan seseorang membutuhkan career coach.

Mencari pekerjaan

Mencari pekerjaan seringkali membuat stress. Tingkat ketidakpastian yang tinggi, sekaligus banyaknya proses yang harus dijalani, menjadikan punya seorang career coach sangat membantu. Career coach akan memberikan dukungan dan menemani Anda bagaimana menemukan profesi sesuai kemampuan, pengalaman, dan pasion. Selain itu, career coach yang membantu Anda mencari pekerjaan biasanya juga memiliki keahlian dalam menyusun surat lamaran dan CV sehingga Anda tampil maksimal.

Wawancara

Momen wawancara pada sebagian besar orang menjadi momen yang paling mendebarkan. Namun, dengan kehadiran career coach, Anda bisa melakukan persiapan dan memahami apa yang sebaiknya dilakukan.  Career coach akan membantu Anda mengevaluasi jawaban Anda dan memberikan tips wawancara agar jawaban nantinya lebih meyakinkan.

Negosasi gaji

Terkadang dalam sesi wawancara, Anda akan ditanya tentang gaji. Tentunya, hal ini bukanlah sesuatu yang harus dijawab tergesa-gesa. Dengan, bantuan career coach, Anda akan dibantu tentang cara negosiasi gaji dan menentukan gaji terbaik untuk kesuksesan Anda nantinya.

Meminta kenaikan gaji atau jabatan

Seorang career coach berupaya untuk terus mendukung  Anda melangkah lebih maju. Salah satu nya adalah membantu Anda mengajukan kenaikan gaji atau jabatan. Persiapan negosiasi menjadi kunci penting agar pengajuan bisa diterima. Oleh karena itu, career coach dapat membantu Anda membuat persiapan meminta kenaikan gaji atau jabatan. Namun, dengan catatan bahwa Anda memang memiliki kemampuan dan skill yang mumpuni.

Meningkatkan skill komunikasi yang kurang

Seiring dengan perkembangan profesi Anda semakin besar keahlian komunikasi dibutuhkan. Tidak semua orang memiliki bakat komunikasi yang baik.  Padahal untuk meningkatkan reputasi Anda sebagai profesional, salah satunya ditunjang dari kemampuan komunikasi yang baik. Nah, career coach membantu Anda untuk mengkoordinasi pengetahuan dan kemampuan Anda dalam komunikasi. Dalam hal ini, carilah career coach yang memiliki pengalaman dan kapabilitas dalam komunikasi. Sehingga nantinya, Anda akan dilatih untuk siap dalam  berbagai suasana percakapan. Dengan begitu, kemampuan komunikasi Anda semakin terasah.

Mengatasi masalah

Dalam perjalanan karir, masalah pasti ada. Namun seberapa besar masalah yang terjadi tidak dapat dipastikan. Terkadang, dalam karier Anda, masalah personal, rekan kerja hingga pekerjaan itu sendiri sering terjadi.  Seorang career coach membantu Anda untuk mengembangkan diri dalam hal mengatasi masalah dan mengambil keputusan. Career coach  yang baik akan membuka sudut pandang Anda sehingga dapat melihat masalah dalam beragam perspektif dan Anda akan menemukan solusi Anda sendiri untuk diterapkan.  Semakin tinggi posisi karir Anda, maka memiliki seorang career coach akan sangat membantu Anda.

Membuat keputusan berhenti bekerja

Keputusan untuk berhenti bekerja bukanlah sesuatu yang mudah. Keputusan yang terburu-buru akan membuat Anda malah menyesal nantinya. Oleh karena itu, keputusan untuk berhenti bekerja harus dilakukan pada waktu yang tepat dan memang sudah dipertimbangkan dengan matang. Career coach akan menuntun Anda bagaimana melakukan hal tersebut.

 Demikian momen-momen kita membutuhkan bantuan seorang career coach.  Ada baiknya, dalam perjalanan karir Anda menuju posisi karir yang lebih tinggi, Anda memiliki seorang career coach yang menemani Anda.  Memiliki teman perjalanan akan lebih menyenangkan dan juga sangat dibutuhkan di saat-saat Anda mengalami hal-hal yang tidak bisa diatasi sendiri.

Continue Reading

Pentingkah Memiliki Career Coach?

Tergantung.

Jika Anda orang yang sudah sangat mengenali diri sendiri, sudah yakin dengan apa yang Anda pilih dan jalani dalam berkarir, Anda mungkin tidak perlu career coach. Demikian juga, jika Anda sudah tahu atau sudah yakin apa yang harus dilakukan jika suatu saat Anda menghadapi mengalami masalah karir yang berat, menghadapi dilema, keraguan diri, ataupun segala hal yang tidak Anda sangka-sangka terjadi, mungkin Anda juga tidak butuh career coach.

Anda butuh career coach jika hal-hal di atas membuat Anda gamang, membuat Anda tidak yakin apa yang harus dilakukan, membuat Anda butuh kepala lain yang bisa membantu menguraikan benang kusut di kepala Anda. Ya… dalam hidup kita yang sebentar ini, benang kusut datang dan pergi, ada yang kita simpan di pojokan pikiran, ada yang kita bawa-bawa terus sambil kita mengerjakan hal lain, –yang mungkin membuatnya menjadi kusut–. Nah jika Anda ingin menguraikan benang kusut tersebut, benang kusut karir Anda cobalah bertemu career coach.

Seorang career coach tak lebih dan tak lain hanyalah orang yang mengajak Anda untuk lebih mengenali diri sendiri, untuk membimbing Anda menemukan jawaban Anda sendiri dan membuat Anda semakin ahli dengan hidup Anda.

Anda adalah orang yang ahli dengan hidup Anda. Andalah expert hidup Anda. Coach yang baik adalah orang yang open-minded, non-jugdmental, dan tahu benar bagaimana cara membuat Anda menemukan jawaban Anda melalui powerful questions.

Jadi Anda butuh career coach? Atau malah Anda mungkin berbakat jadi career coach…

Silahkan berefleksi 🙂

Continue Reading

Profesi bergaji besar di Indonesia, Seperti apa asesmen psikologis di profesi ini?

Asesmen psikologis atau tes psikologis atau psikotes adalah tes yang dilaksanakan oleh kandidat sebagai bagian dari rangkaian proses rekrutmen karyawan di perusahaan. Demi mendapatkan karyawan yang kompeten, kapabel, dan memiliki sikap kerja yang baik, perusahaan perlu melakukan tahapan seleksi yang tepat. Setiap perusahaan memiliki metode seleksi masing-masing dan menggunakan macam-macam tes sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Setiap asesmen psikologis atau tes psikologis  memiliki karakter yang berbeda misalnya ada yang didesain untuk menilai kecerdasan kognitif, menguji ketelitian dan ketepatan, ada yang didesain juga untuk menguji kreativitas, menguji kemampuan memecahkan masalah, menguji kompetensi, dan sebagainya. Sebagai referensi, berikut adalah daftar 10 profesi bergaji besar di Indonesia dan juga jenis asesmen psikologis yang diujikan.

Continue Reading

Kapan waktu yang tepat untuk mengundurkan diri?

Mengundurkan diri adalah hal yang lumrah dalam dunia kerja.  Ketiadaan peluang pengembangan karir dapat membuat karyawan yang memiliki fokus untuk mengembangkan diri tidak yakin bisa berkembang di perusahaan.   Mereka pasti akan mencari yang lebih baik dan apa gunanya bertahan di situ.  Orang membangun karir tentunya untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, bisa dalam arti jabatan, status, finansial, makna kerja dsb.

Mengundurkan diri bukanlah hal yang melanggar hukum.    Pengunduran diri menjadi pilihan yang dipunyai karyawan bila ia sudah tidak nyaman atau ingin memanfaatkan peluang lain dan ia tidak terikat dengan perjanjian tertentu bila mengundurkan diri, maka mengundurkan diri menjadi salah satu yang bisa dipertimbangkan untuk diambil.

Terkait dengan pengembangan karir, maka waktu yang tepat untuk mengundurkan diri bila kita sudah merasakan stuck atau stagnan, tidak ada lagi tantangan yang dirasakan dari pekerjaan yang saat ini ditangani, bekerja secara auto-pilot, termasuk  atasan langsung tidak mendukung pengembangan diri kita.  Dari faktor eksternal;  ada peluang di luar yang menjanjikan hal yang lebih baik baik dari sisi pekerjaan yang memberikan tantangan dan pertumbuhan diri,termasuk  adanya status, finansial.

 

Poin-poin apa saja yang harus dipertimbangkan sebelum resign?

  • Ada pekerjaan baru yang menjadi pengganti pekerjaan sebelumnya atau jika tidak ada pekerjaan baru, pastikan ada dana cadangan untuk hidup paling tidak 3-6 bulan dalam rangka mencari pekerjaan baru.
  • Hindari mengambil keputusan resign berdasarkan emosi (baper) atau sedang emosi.
  • Berpikir jangka panjang (long term). Bekerja idealnya bukan sekedar untuk kebutuhan finansial semata, tetapi yang lebih penting adalah untuk pertumbuhan diri.  Jadi jika Anda berpikir untuk resign, putuskan hal tersebut karena peritmbangan jangka panjang bukan semata karena penghasilannya yang kecil`semata.

 

Apa tanda-tanda saatnya mengundurkan diri? 

  • Pekerjaan sudah terasa monoton atau bekerja dengan sistem autopilot. Tidak ada lagi yang menarik untuk dikerjakan.  Anda merasa stuck, stagnan, merasa tidak bernilai.
  • Lihat masa depan karir. Apa ada peluang untuk pengembangan karir, jika perusahaan juga tidak tampak berkembang atau mau berubah sudah saatnya mempertimbangkan untuk resign.
  • Tidak ada lagi hal-hal di sekitar Anda yang bisa membuat Anda belajar sesuatu.
  • Saat Anda sudah sering mengusulkan proyek baru, atau sistem baru, tidak ada yang tertarik dengan usul tersebut, termasuk atasan Anda.
  • Tidak ada input ataupun masukan dari atasan langsung untuk meningkatkan pengetahuan atau skill Anda untuk nantinya mengisi pekerjaan di level yang lebih tinggi.
  • Anda kesulitan untuk bangun dan bersemangat kerja di Senin pagi.
  • Kesehatan mulai terganggu, hubungan keluarga mulai berjarak, dan ketiadaan antusiasme melakukan tugas-tugas yang sebelumnya menantang.

 

Persiapan apa yang harus dilakukan sebelum resign agar pengunduran diri tidak menjadi penyesalan?

  • Pro –kontra sudah dipertimbangkan dengan baik, masukan dari rekan kerja dan atasan juga, serta pertimbangan dari keluarga atau signifikan other.
  • Mengambil keputusan dengan kepala dingin. Tetapi jangan menjadi over-thinking.
  • Pastikan apa yang ingin Anda lakukan setelah mengundurkan diri, misal mencari kerja lagi, memutuskan untuk wirausaha, pulang kampung melanjutkan bisnis orang tua. Beri target waktu, misal dalam 4 bulan harus sudah dapat pekerjaan baru.
  • Persiapkan mental positif, pantang menyerah, dan take action.
  • Percaya dengan kemampuan diri sendiri.
Continue Reading

Karir dan perjalanan

 

Saat orang memilih bekerja, idealnya adalah untuk berkarir, bukan sekedar bekerja untuk memenuhi kebutuhan finansial semata.
Berkarir berarti menjalani sebagian besar dari waktu kerja untuk sebuah tujuan yang lebih bermakna. Berkarir berarti melakukan sebuah proses panjang. Tidak ada seorang yang baru lulus sarjana, sebulan kemudian menjadi manajer handal. Semua butuh waktu, butuh pengorbanan, dan butuh kesadaran untuk menjalani prosesnya.
Karenanya berkarir adalah sebuah perjalanan yang tidak sebentar. Perjalanan yang dimulai dari sejak lulus kuliah hingga sekian puluh tahun kemudian. Saat seseorang yang telah berusia 55 tahun dan pensiun, menengok ke masa silamnya, maka terlihatlah bagaimana perjalanan karirnya.
Seorang yang baru lulus, mungkin tidak terlalu memikirkan bagaimana ia akan berkarir. Dapat kerja saja sudah syukur. Benarkah pemikiran ini? tentunya mendapatkan kerja patut disyukuri, namun jika hanya bertujuan mendapatkan kerja, bukankah menjadi OB, menjadi tukang parkir, adalah juga pekerjaan?
Jika sudah menghabiskan lima tahun untuk belajar dan akhirnya diwisuda, mengapa tidak berupaya untuk benar-benar memikirkan akan kemana Anda akan membawa diri sendiri?
Sekali lagi bekerja atau berkarir adalah sebuah perjalanan. Perjalanan yang pasti ingin Anda syukuri dan bukan Anda sesali.
Continue Reading