Pertimbangkan Hal-hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Berganti Karir

Pernahkah kamu berpikir untuk mencoba berganti karir atau profesi karena merasa tidak cocok dengan pekerjaan yang saat ini sedang dijalani? Berganti karir atau berganti profesi sebenarnya merupakan hal yang cukup sering terjadi di dunia kerja. Ada banyak karyawan yang sudah bekerja selama bertahun-tahun rela meninggalkan karir yang sudah dibangun dan mencoba profesi baru.

Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan seseorang berkeinginan untuk mengubah jalan karirnya, mulai dari merasa kurang cocok dengan profesi yang dijalani saat ini, rasa tidak puas dengan pekerjaan, ingin lebih fleksibel dalam waktu, penasaran, ingin mencoba hal baru, dan beberapa alasan lainnya.

Keinginan berganti karir sebenarnya merupakan hal yang lumrah dirasakan oleh karyawan. Meskipun begitu, berganti karir bukan hal yang mudah untuk dilakukan dan bukanlah keputusan yang bisa diambil dengan minim persiapan. Untuk itu kamu perlu mempersiapkan dan mempertimbangkan hal-hal ini sebelum memutuskan untuk mengubah karir:

1. Pahami alasanmu yang sebenarnya secara spesifik

Sebelum memutuskan berganti karir, kamu harus paham dahulu alasan sesungguhnya kenapa kamu ingin mengubah karir. Berganti karir merupakan keputusan besar. Kamu tidak bisa sembarangan atau hanya dengan alasan bosan, iseng, atau hanya ingin mencobanya saja. Apalagi ditambah dengan belum memiliki persiapan apapun.

Masih banyak orang yang belum paham dengan tujuan karir sehingga mereka cenderung memilih karir yang salah. Itulah mengapa kamu harus memiliki alasan yang tepat, meskipun dihadapkan dengan gaji besar yang kamu inginkan belum tentu karir tersebut cocok untukmu. Jangan lupa juga untuk menentukan apa sebenarnya sasaran yang ingin kamu capai dengan karir baru tersebut.

2. Memiliki rencana yang matang

Sebelum memutuskan untuk pindah karir atau berganti profesi, kamu harus membuat perencanaan yang matang. Lebih baik jika kamu tidak langsung memutuskan untuk resign dari tempat kerja yang sekarang.  

Pindah karir atau ganti bidang pekerjaan merupakan keputusan besar. Hal ini membutuhkan persiapan matang dan keberanian yang besar untuk mewujudkannya. Berpindah jalur karir juga memiliki risiko yang tinggi. Pastikan kamu sudah siap dengan segala risiko yang ada. Berani memulai semuanya dari nol atau mulai dari awal.

3. Pastikan kamu sudah memiliki skill yang di butuhkan

Pergantian karir tidak bisa sembarangan dan dibutuhkan persiapan. Oleh karena itu sebelum memutuskan untuk berganti karir, kamu harus terlebih dahulu menguasai skill apa yang akan dibutuhkan untuk karir tersebut. Ini bertujuan agar tidak terjadi kegagalan dan bisa meraih kesuksesan nantinya.

4. Siap dengan segala konsekuensi

Setiap keputusan pasti selalu memiliki konsekuensi. Begitupun saat kamu memutuskan untuk berganti karir, kamu juga harus siap dengan segala resiko yang akan di hadapi nantinya. Berganti karir tidak hanya mengubah pekerjaan saja, tetapi juga resiko atau konsekuensi. Seperti siap untuk memulai karir dari awal, mempelajari semua hal baru dari nol, beradaptasi dengan lingkungan baru, mengenal budaya kerja di tempat baru, penghasilan yang mungkin berkurang, memahami lingkungan kerja baru, dan sebagainya.

Nah sudah tahukan apa saja yang harus kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk berganti karir? Semoga bermanfaat.

Continue Reading

Kelebihan Bekerja Multitasking

Saat bekerja, seringkali kita dituntut untuk dapat mengerjakan beberapa pekerjaan dalam satu waktu secara bersamaan atau sering disebut juga dengan multitasking. Multitasking kini menjadi salah satu skill yang banyak dibutuhkan dalam dunia kerja. Ini juga menjadi salah satu skill yang banyak dicari oleh perusahaan. Bahkan saat ini beberapa lowongan kerja sudah mencantumkan kemampuan multitasking yang baik dalam persyaratannya.

Lalu apa saja kelebihan dari bekerja secara multitasking, mari kita bahas satu persatu:

1. Pekerjaan menjadi cepat selesai

Multitasking berarti kamu mengerjakan beberapa pekerjaan secara bersamaan dan hal ini ternyata memiliki manfaat yang baik, yaitu pekerjaan menjadi lebih efisien dan cepat terselesaikan. Berbeda jika kamu mengerjakan satu persatu tugasmu, pasti akan membutuhkan waktu lebih lama. Untuk mempermudahmu melakukan multitasking, kamu dapat mencari pekerjaan yang serupa atau saling berkaitan agar dapat dikerjakan secara berbarengan.

2. Meningkatkan produktivitas

Multitasking juga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Kamu meng-handle beberapa pekerjaan sekaligus, dan ini sangat baik untuk performa kerjamu. Atasan dapat melihat seberapa banyak pekerjaan yang kamu selesaikan dalam waktu yang bersamaan.

3. Mencegah menunda pekerjaan

Kelebihan multitasking selanjutnya adalah dapat mecegah kamu menunda pekerjaan. Kita akan cendrung termotivasi dan semangat untuk menyelesaikan pekerjaan, jika bisa mengerjakan beberapa tugas bersamaan. Tugas cepat selesai dan tidak ada tugas yang tertunda.

Selain itu multitasking juga dapat menghindarikan kamu dari distraksi. Pikiranmu akan lebih fokus dalam menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin. Kamu tidak akan berpikir untuk membuang waktu secara percuma dengan mengerjakan hal lain di luar tugas.

4. Meningkatkan kemampuan kerja

Dikutip dari indeed.com, multitasking dapat meningkatkan kemampuan kerja. Hal ini karena kamu sudah terbiasa melakukan banyak pekerjaan dalam kurun waktu yang singkat. Selain itu, multitasking juga dapat melatih fokus dalam melakukan banyak hal. Ini memungkinkan kamu untuk mempunyai fleksibelitas dan kemampuan beradaptasi dengan baik.

Itulah beberapa manfaat multitasking. Sebenarnya kemampuan multitasking setiap orang berbeda-beda. Penerapan multitasking ini pun tergantung dengan kemampuan dan pertimbangan kamu sendiri. Kamu bisa menentukan berdasarkan kemampuanmu. Jika memang mampu, tidak ada salahnya kamu melakukan multitasking. Namun, jika kamu belum mampu atau belum terbiasa, kamu bisa melatihnya.

Continue Reading

Cara Menghadapi Tekanan Kerja

Sebagai seorang yang terjun ke dunia kerja, beban dan tuntutan pekerjaan tentu akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Terkadang ada saatnya kita dituntut untuk mengejar target, memenuhi deadline, bahkan mangatasi konflik dan semua itu menuntut untuk mampu bekerja di bawah tekanan. Menghadapi tekanan dalam bekerja sebenarnya adalah hal yang biasa dalam bekerja, namun tidak semua orang siap menghadapinya.

Kemampuan bekerja di bawah tekanan kini menjadi salah satu skill yang harus dikuasai oleh seorang pekerja. Di satu sisi, bekerja di bawah tekanan dapat memotivasi diri untuk memaksimalkan kualitas kerja dan memenuhi target yang diharapkan. Disisi lain, jika berlebihan juga tidak baik karena dapat memicu stres dan justru mengakibatkan hasil pekerjaan yang kurang memuaskan.

Nah, agar kamu dapat menghadapi situasi kerja yang penuh tekanan, beberapa hal ini dapat kamu terapkan:

1. Fokus menyelesaikan tugas

Daripada mengeluh dengan banyaknya tekanan kerja, lebih baik kamu fokus dalam menyelesaikan tugas agar bisa selesai dengan baik dan tepat waktu. Cobalah untuk menyelesaikan satu tugas dalam satu waktu, agar kamu bisa lebih berkonsentrasi dan tugas pun selesai secara maksimal. Jangan mengerjakan banyak hal secara bersama sekaligus. Adakalanya mengerjakan banyak hal dalam satu waktu secara bersamaan malah akan berdampak negatif.

2. Berusaha untuk tetap tenang

Bekerja di bawah tekanan tentu bukan hal yang mudah. Namun, jika kamu mampu bersikap tenang dalam berbagai situasi, ini akan membantumu berpikir lebih jernih. Dengan berpikir lebih jernih, kamu dapat menyelesaikan tugas atau masalah yang di hadapi dengan lebih baik dan bijaksana. Oleh karena itu, latih dan biasakan dirimu untuk bersikap tenang dalam berbagai situasi. Coba kerjakan tugas secara perlahan tapi pasti dan beri jeda otakmu untuk beristirahat sejenak.

3. Membuat skala prioritas

Tulis jadwal tugas dan waktu deadline dari setiap tugas yang harus kamu lakukan di agendamu. Nilai setiap tugas yang diberikan atasan dengan menentukan skala prioritasnya, apakah harus segera dikerjakan atau tidak. Untuk hal ini kamu, dapat berdiskusi dengan atasan atau rekan kerjamu. Berusaha untuk tetap fokus dengan apa yang sudah kamu agendakan dan jangan ragu untuk menolak tugas tambahan yang tidak masuk kedalam skala prioritasmu.

4. Jadikan tekanan kerja sebagai tantangan

Tugas yang berat dan menekan memang terkadang membuat kita menjadi mudah stres dan akibatnya performa kerja menjadi kurang maksimal. Untuk itu sangat penting kita mengubah mindset bahwa tekanan kerja adalah beban, tetapi jadikan tekanan kerja sebagai kesempatanmu untuk mengembangkan diri. Hal ini dapat memicu kamu fokus untuk mengerjakan tugas secara optimal dan tidak menjadikan tekanan kerja sebagai musuh.

Demikianlah beberapa hal yang dapat kamu terapkan jika kamu sedang bekerja di bawah tekanan, dan semoga tips-tips di atas dapat membantumu dalam menghadapi tekanan kerja.

Continue Reading

Mengubah Mindset untuk Kemajuan Karir

Mindset adalah kumpulan pemikiran yang terbentuk sesuai dengan pengalaman dan keyakinan seseorang sehingga mempengaruhi perilaku dan cara berfikir seseorang dalam menentukan sikap hingga pandangannya. Setiap orang memiliki mindset yang berbeda-beda sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal maupun eksternal. Seperti kepribadian, lingkungan, keluarga, pendidikan, dan pengalaman hidupnya.

Tahukah kamu? Mindset mempengaruhi segala hal dalam hidup. Mulai dari apa yang kamu rasakan, yang kamu pikirkan, hingga bagaimana kamu bertindak dan bereaksi terhadap dunia di sekitar kamu. Seperti kata pepatah ‘kamu adalah apa yang kamu pikirkan.’ Saat kamu mengubah mindsetmu semua hal diluar itu akan ikut berubah. Mindset juga berperan penting dalam menentukan pencapaianmu.

Selain itu, mindset menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan seseorang, selain kerja keras, pengalaman, skill, network, dan lain sebagainya. Beberapa penelitian mengatakan bahwa kesuksesan seseorang 80% adalah mindset dan 20% sisanya adalah skill.

Menurut seorang psikolog dari Stanford, Carol Dweck pola pikir berperan penting dalam menentukan pencapaian seseorang. Maka dari itu agar karir kamu mengalami kemajuan maka mulailah berpikir positif dan membangun mindset sebagai orang sukses. Orang-orang yang sukses rata-rata memiliki pola pikir yang unik dan berbeda dibandingkan dengan orang kebanyakan. Perbedaan mindset inilah yang membuat ada sebagian orang yang melakukan hal yang sama, namun memiliki hasil yang berbeda.

Lalu bagaimana mengubah mindset untuk kemajuan karir?

Yang pertama kamu bisa lakukan, mulai mengenali dan mempelajari mindset atau pola pikir kamu sendiri. Mulailah mengenal dan mempelajari pola pikir sendiri, apakah sering berpikir positif atau negatif. Memiliki mindset yang baik maka bisa membuat hidupmu lebih baik lagi.

Lalu langkah selanjutnya berani mengambil tantangan. Jika kamu pernah membuat kesalahan maka jangan berkecil hati. Membuat kesalahan bukan sesuatu yang memalukan, kadang hal tersebut malah bisa menjadi pembelajaran untukmu. Dengan berani mengambil tantangan akan menjadikan diri kamu jauh lebih baik. Kamu menjadi terlatih mengalami berbagai tantangan atau rintangan yang menghadang.

Tahap selanjutnya adalah mau terus berusaha. Jika kamu merasa kesulitan dalam menjalankan tugas atau pekerajaan tertentu, maka tanamkan di pikiranmu bahwa kamu hanya ‘belum bisa’ bukan ‘tidak bisa.’ Dengan menggunakan kata ‘belum’ akan membuka sebuah kesempatan untuk belajar.

Dan yang terakhir untuk mengubah mindset adalah cari hal yang dapat memotivasi diri. Selain dari dalam diri mu, kamu juga dapat mengatur mindsetmu melalui faktor eksternal. Seperti, kamu bisa mendengarkan seminar dari tokoh-tokoh inspirasi, membaca buku, membaca kutipan inspirasi yang bisa membantumu termotivasi atau hal lain diluar diri yang bisa membantu termotivasi.

Continue Reading

Lima Manfaat Menyusun Tujuan Karir yang Perlu Kamu Tahu

Semua orang tentu memiliki tujuan dalam karir yang ingin dicapai di kemudian hari. Tujuan karir adalah harapan dan rencana yang dibuat untuk mencapai apa yang ingin didapatkan di masa mendatang. Menyusun dan menentukan tujuan karir merupakan hal yang sangat penting ketika memasuki dunia kerja karena dapat membuat karir menjadi lebih terarah.

Sebuah penelitian menunjukan bahwa seseorang yang memiliki tujuan karir yang spesifik memiliki kemungkinan untuk berhasil yang lebih besar. Menyusun tujuan karir di awal akan membantu kita dalam menentukan langkah-langkah untuk mengembangkan karir, sehingga kita bisa lebih fokus untuk mencapainya.

Berikut lima manfaat menyusun tujuan karir:

1. Dapat menyiapkan diri

Dengan meyusun tujuan karir, kita mempunyai waktu untuk mempersiapkan diri dan menggunakan waktu tersebut untuk menguasai dan mengembangkan skill dan kompetensi yang dibutuhkan. Selain itu kita juga dapat menanyakan pada diri sendiri, karir seperti apa yang diinginkan dan yang ingin dicapai.

Setelah itu kita bisa mulai menyiapkan diri dengan menciptakan visi karir yang ideal. Kita dapat mencari tahu kelebihan dan kekurangan kita. Bagaimana kelebihan dan kekurangan tersebut dapat mempengaruhi karir, sehingga kita dapat melakukan evaluasi.

2. Dapat melakukan riset terhadap pilihan karir yang ingin dituju

Setelah memiliki gambaran seputar pilihan karir, kita dapat melakukan riset terhadap karir tersebut dari sumber-sumber yang terpercaya. Dengan melakukan riset, maka kita akan mendapatkan gambaran pekerjaan yang cocok dan sesuai dengan keahlian dan passion.

Setelah melakukan semua hal ini, inilah saatnya untuk membuat pilihan karir yang akan dijalankan. Segera pilih pekerjaan yang bisa memberikan kepuasan berdasarkan informasi yang sudah dikumpulkan.

3. Dapat menentukan target yang ingin dicapai

Kamu bisa menentukan gambaran yang jelas dari rencana dan target yang ingin dicapai, baik target jangka pendek maupun jangka panjang. Misalnya saat ini kita bekerja di bidang marketing sebagai staf, dalam kurung waktu 2-3 tahun kedepan kita sudah harus memiliki tujuan yang jelas kemana karir selanjutnya, apakah tetap di bidang yang sama atau tidak.

Jika memang suka dengan bidang tersebut, kita bisa merencanakan hal- hal yang dapat mendukung karir kedepannya. Seperti meningkatkan jenjang pendidikan atau mengambil kelas -kelas singkat atau kursus. Begitupun sebaliknya, jika bidang yang ditekuni saat ini kurang cocok, tentu kita harus memikirkan alternatif lainnya.

4. Dapat meminta masukan/pendapat orang lain

Menganalisa kekuatan dan kelemahan tentu bukanlah hal yang mudah dilakukan seorang diri. Kita bisa meminta masukan atau pendapat kepada orang-orang yang benar-benar mengenali kita seperti orang tua, teman atau orang yang kita percaya.  

Karena mereka semua adalah orang-orang yang mengetahui kinerja kita dan dapat membantu proses dalam mengarahkan tujuan karir kita. Masukan dari mereka akan membuat kita termotivasi karena dapat mengarahkan rencana dan target yang ingin dicapai tidak melenceng jauh. Saran dan masukan dari mereka juga dapat menguatkan rencana kita agar tidak salah langkah dalam mengambil pilihan.

5. Dapat meningkatkan motivasi

Membuat tujuan karir dipercaya bisa meningkatkan motivasi kerja dan bekerjapun menjadi lebih maksimal. Memiliki target yang ingin dicapai dalam kurun waktu yang sudah kita tentukan, kita menjadi lebih terarah dan termotivasi untuk mencapainya. Motivasi yang tinggi akan menghasilkan prestasi, hasil kerjapun akan lebih maksimal.

Menyusun tujuan karir memang tidak mudah. Banyak hal yang harus dipertimbangkan serta dipikirkan dengan matang agar hasilnya maksimal. Jika sudah menetapkan rencana karir dan mempersiapkan diri dengan semaksimal mungkin, tentu kita menjadi semakin termotivasi dan menjadi kompas kita kedepannya.

Continue Reading

Teknik Negosiasi Gaji untuk Freshgraduate

Mendapatkan gaji yang layak merupakan impian semua pekerja termasuk para freshgraduate. Namun sebagai lulusan baru yang masih minim pengalaman kerja, tidak mudah menjawab saat mendapatkan pertanyaan seputar gaji yang diinginkan. Tapi bukan berarti kemudian menyerah begitu saja

Yang harus kamu tahu, melakukan negosiasi dengan perekrut saat proses perekrutan sangatlah penting. Bukan hanya sekedar menentukan berapa upah yang diterima, melainkan juga berkaitan dengan profesionalitas kamu nantinya.

Melakukan negisoasi gaji saat wawancara bukanlah hal yang salah. Dilansir  dari cultivatedculture.com, orang yang menegosiasikan gajinya menerima rata-rata 25% lebih banyak dari yang mereka harapkan. Oleh karena itu melakukan negosisi gaji saat wawancara tidak bisa diremehkan atau dikesampingkan begitu saja.

Lalu bagaimana cara negosiasi gaji yang benar dan tepat untuk freshgraduate? Berikut ini tipsnya:

1. Riset

Sebelum melakukan negosiasi gaji, cobalah untuk melakukan riset terlebih dahulu. Riset ini bertujuan untuk mencari informasi berapa kisaran gaji yang akan didapatkan untuk posisi yang kamu lamar.

Lakukan juga riset lain seperti, berapa UMR atau UMP setempat, berapa rata-rata kisaran gaji untuk posisi yang kamu lamar di industri yang bebeda, berapa kira-kira pengeluaran untuk akomodasi dan transportasi harianmu, dll. Dengan berbekal riset tersebut, kamu memiliki kisaran gaji yang dapat kamu ajukan untuk menjawab pertanyaan perekrut nantinya.

2. Ukur kemampuan kamu

Setelah melakukan riset, hal selanjutnya adalah mengukur atau menilai kemampuan kamu. Dengan mengukur kemampuan, maka kamu dapat menilai seberapa layak nilai kamu untuk mendapatkan gaji yang sesuai dengan kemampuanmu. Jelaskan kepada HRD apa saja kemampuan yang kamu miliki pada saat wawancara, sehingga permintaan gaji yang kamu ajukan, valid di mata HRD.

Selain itu pikirkan dan nilai juga apakah kemampuan yang kamu miliki cocok dengan posisi dan gaji yang kamu inginkan. Jika kamu merasa mampu meyakinkan perekrut tentang pengalaman, pencapaian, dan kemampuanmu, maka kamu dapat membuka peluang untuk mendapatkan gaji yang sesuai dengan kemampuanmu.

3. Sebutkan gaji terakhir yang kamu peroleh

Apabila kamu pernah bekerja, jangan lupa untuk menyebutkan gaji terakhir yang kamu peroleh. Dengan menyebutkan gaji terakhir, maka perekrut dapat mempertimbangkan seberapa gaji yang akan diberikan untukmu. Ini bisa berarti ada kemungkinan kamu dapat memperoleh gaji yang lebih tinggi.

4. Benefit

Jika gaji yang ditawarkan masih dibawah harapanmu, jangan langsung menolaknya. Coba pertimbangkan terlebih dahulu benefit apa yang ditawarkan oleh perusahaan. Misalnya, jenjang karir yang menjanjikan, tunjangan lain yang akan kamu dapat berupa fasilitas kesehatan, cuti tambahan, uang lembur, komisi, dll.

Jika perusahaan menawarkan banyak benefit di luar gaji, kamu bisa berpikir ulang untuk melakukan negosiasi. Bekerja tidak selamanya tentang gaji atau uang. Ada hal lain yang lebih berharga, yaitu kesempatan belajar dan pengalaman yang kamu peroleh, apa lagi untuk kamu yang masih freshgraduate.

Continue Reading

Rahasia Mendapatkan Promosi Jabatan

Sebagai karyawan, kita tentu menginginkan perkembangan karir. Salah satunya adalah mendapatkan promosi jabatan di tempat kerja. Mengingat persaingan di dunia kerja yang begitu ketat, memperoleh promosi jabatan menjadi lebih sulit dari apa yang dibayangkan. Meskipun begitu jangan langsung putus asa. Berikut trik-trik yang bisa dilakukan agar atasan mau mempromosikan kita ke posisi yang lebih tinggi.

1. Selalu berupaya mancapai target

Performa kerja merupakan faktor utama yang harus diperhatikan jika ingin mendapatkan promosi jabatan. Performa kerja yang bagus, reputasi kerja yang baik, dan profesional adalah pertimbangan penting untuk mendapatkan promosi jabatan. Hal ini dapat ditunjukan dengan selalu mencapai target-target yang ditetapkan.

Pastikan selama bekerja, kamu tidak menunda-nunda tugas. Selalu menyelesaikan tugas sebelum deadline. Tunjukan upaya terbaikmu agar atasan bisa melihat kemampuan kamu, seperti menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu. Kamu akan mendapatkan nilai plus di mata atasan. Kerjakan semua tugas yang diminta dengan baik dan sebisa mungkin melebihi harapan atasan, bekerjalah secara konsisten dengan upaya terbaik, maka kamu sudah separuh jalan untuk mendapatkan promosi jabatan.

2. Meningkatkan skill dan mengembangkan diri terus menerus

Memiliki kemampuan memadai saja terkadang tidak cukup untuk membuat seseorang bertahan dalam pekerjaannya, apalagi untuk naik jabatan. Jadi selain berupaya mencapai target kamu juga perlu terus meningkatkan skill dan kemampuan kerja. Saat ini hanya menguasai satu skill saja ternyata tidak cukup. Kamu harus bisa menguasai banyak bidang keterampilan untuk bisa mendongkrak karir. Dengan menguasai banyak bidang, maka peluang untuk menjajal karir yang lebih tinggi juga semakin terbuka lebar.

Lakukan inovasi dalam mengembangkan kemampuan kamu dan dalam menangani setiap tugas. Atasan cenderung lebih suka pada karyawan yang berorientasi pada proses dan mau mengembangkan diri serta punya semangat belajar yang tinggi. Dengan demikian, peluang promosi jabatan juga terbuka lebar.

3. Mampu bekerja dalam tim

Dalam bekerja tentu tidak selamanya kamu mengerjakan segala sesuatu seorang diri. Kamu juga harus bekerja sama dengan orang lain dalam tim agar pekerjaan selesai lebih cepat dengan hasil yang memuaskan. Kemampuan bekerja dalam tim menjadi hal krusial untuk mengembangkan karir.

Atasan akan menilai sikap  dan kemampuan kamu saat bekerja dalam tim. Jika kamu mampu bekerja dengan baik dalam tim, kemungkinan besar atasan akan menilai kamu sebagai sosok yang sanggup untuk diberikan kepercayaan lebih besar. Jadi ketika bekerja dalam tim, tunjukkan kalau kamu mampu berbaur dengan baik, tidak egois, dan mengedepankan kepentingan tim diatas kepentingan pribadi.

4. Disiplin

Memiliki sikap disiplin adalah hal yang penting dalam dunia kerja. Seperti disiplin datang ke kantor tepat waktu, disiplin menyelesaikan pekerjaan sebelum deadline, disiplin menaati peraturan yang berlaku di tempat kerja, dan lainnya. Atasan menyukai karyawan yang punya disiplin tinggi. Jadilah karyawan yang disiplin dalam bekerja. Tidak sedikit karyawan yang sudah berada di posisi tinggi, yang pada akhirnya turun dari jabatannya karena tidak disiplin saat bekerja.

Mendapatkan promosi jabatan tidak bergantung pada seberapa lama kamu bekerja, tetapi lebih pada seberapa baik kamu bekerja. Jika kamu ingin mendapatkan promosi, kamu harus terus meningkatkan kinerjamu. Buktikan bahwa kamu mampu bekerja dengan baik dan mampu mengatasi kesulitan yang ada di tempat kerja. Atasan pasti akan mencermati dan melihat prestasi yang telah kamu raih dengan memberikan promosi jabatan pada waktunya

Continue Reading

Apa Saja Yang Perlu Dipersiapkan Untuk Memasuki Karir Baru

Ada berbagai alasan mengapa seseorang memutuskan untuk beralih karir dan mulai memasuki karir baru, diantaranya bosan dengan pekerjaan yang sekarang, tidak sesuai dengan passion, ingin berkembang di bidang yang lain, mau keluar dari zona nyaman, ingin mendapatkan penghasilan yang lebih besar, dsb.

Jika salah satu alasan ini sesuai dengan apa yang kamu alami, maka memilih karir baru merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan. Meski perubahan karir umumnya terasa sulit dan butuh adaptasi, tetapi tidak ada salahnya untuk dicoba.

Dengan mencari pekerjaan baru atau bidang karir baru yang belum pernah dijalani sebelumnya, bisa memberikan kepuasan dan tujuan baru dalam hidup secara lebih positif. Apalagi jika keinginan tersebut merupakan cita-cita lama yang ingin diwujudkan.

Berikut empat tips yang bisa digunakan dan dapat membantu mempersiapkan diri memasuki karir baru:

1. Mengenali dan menemukan diri kamu yang baru

Sebelum kamu memutuskan untuk memasuki karir baru, alangkah baiknya untuk mengenal dirimu terlebih dahulu. Seperti pekerjaan apa yang kamu sukai, posisi apa yang ingin kamu tempati dan bidang apa yang kamu ingin memulainya. Dengan menggali hal tersebut kamu jadi lebih kenal dengan diri sendiri serta dapat memulai untuk mempelajari pekerjaan yang benar-benar kamu inginkan.

Dengan mengenal dan memahami diri kamu yang baru, maka kamu pun sepenuhnya akan bisa mengendalikan diri dengan cara yang tepat. Untuk menjalani karir baru bukan hanya karir yang bertransformasi, tetapi juga orangnya. Maka sikap, cara berpikir, dan perilaku juga perlu diubah untuk menyelaraskan dengan karir baru tersebut.

2. Terus belajar dan meningkatkan kemampuan

Karena ini karir yang baru dimasuki dan belum pernah dijalani sebelumnya, maka kamu harus banyak belajar. Pelajari semua ilmu, pengetahuan, dan keterampilan yang belum kamu kuasai. Dengan meningkatkan kemampuan atau skill, ini menjadi modal kamu saat memasuki karir baru tersebut.

Untuk sukses di bidang apapun terletak pada keinginan dan kegigihan kita untuk terus belajar. Mengasah kemampuan diri untuk tetap fit dengan perkembangan zaman. Mencari tahu tren dan kebutuhan dalam industri tempat kita akan bekerja, lalu membekali diri dengan pengetahuan dan skill yang up to date sesuai dengan perkembangan dunia kerja. Dengan demikian, kamu bisa meningkatkan kualitas diri dan membuka peluang kesuksesan karir yang lebih cemerlang.

3. Memperluas networking

Sebelum mempersiapkan diri memasuki karir baru, yang tidak kalah penting adalah memperluas networking dengan orang-orang yang ada di satu bidang dengan pekerjaan yang akan kamu tekuni. Dengan berkembangnya teknologi, membangun jaringan sudah sangat mudah. Kamu bisa memanfaatkan akun media sosial, blog, LinkedIn dan lain sebagainya.

Membangun networking dengan memanfaatkan media sosial bisa membantu kamu untuk terhubung dengan banyak orang dan para profesional lain. Jangan ragu untuk menjelaskan apa yang jadi kelebihan kamu dan meminta rekomendasi dari orang-orang dalam jaringan.

4. Riset

Mencari tahu tentang dunia karir yang ditekuni, bermanfaat sebagai referensi sebelum memasuki karir itu sendiri. Setelah mendapat gambaran jobdesc, jangan lupa untuk mencari tahu budaya kerja dan perilaku orang-orang di dalamnya. Hal ini penting untuk membantu kamu memutuskan dan beradaptasi di lingkungan kerja yang baru. Pada saat memilih karir baru, pelajari baik-baik langkah apa saja yang harus kamu ambil, sehingga bidang tersebut akan membawa kesuksesan.

Continue Reading

Tips Memilih Career Coach

Career coach adalah partner yang dapat membantu kamu untuk mengembangkan dan mencapai tujuan karir. Seorang career coach juga pendukung sekaligus mitra yang bisa dipercaya dalam proses menjalani dan mengembangkan karir. Bisa dibilang seorang career coach dapat membantu melihat perspektif baru sekaligus juga mendukung kesuksesan karir.

Seorang career coach bisa berperan dalam membantu proses membangun karir, mulai dari mencari kerja, transisi karir hingga mengatasi permasalahan karir. Termasuk juga membimbing dan memberi dukungan dalam menyusun dan mengimplementasikan tujuan karir ke dalam strategi karir yang efektif dan efisien.  

Career coach sudah seperti seorang partner bagi individu lain. Tugas career coach adalah memastikan bahwa  klien berkomitmen mencapai tujuan yang telah ditetapkannya sendiri.  Jika klien mengalami kesulitan atau kebuntuan, maka career coach akan meng-coaching klien tersebut terkait beragam masalah yang dihadapinya dan mengatasi kebuntuan tersebut untuk kembali fokus berupaya mencapai tujuannya.

Seorang career coach biasanya akan mengajak klien memahami diri klien itu sendiri dulu, selanjutnya mendorong klien menyadari apa langkah penting yang harus dilakukannya, dan terakhir membangun komitmen klien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannyan tersebut. 

Jadi sebelum kamu mengikuti career coaching, berikut beberapa tips yang dapat membantu kamu dalam memilih seorang career coach:

Berpengalaman

Carilah seorang career coach profesional yang telah berpengalaman dan memiliki jam terbang tinggi. Career coach yang berpengalaman dan memiliki jam terbang tinggi dipercaya dapat membantu klien mencapai tujuan karir dengan sukses. Semakin banyak klien yang ditangani, semakin banyak pengalaman profesional yang dikembangkan oleh seorang career coach

Bersertifikasi

Carilah seorang career coach yang sudah memiliki sertifikasi. Sertifikasi menunjukkan bahwa seorang coach telah mengikuti pelatihan profesional sebagai coach profesional. Pelatihan ini memiliki standar minimal jam belajar dan pengalaman melakukan coaching. Walaupun tidak menjamin bahwa memiliki sertifikat berarti dapat menjalankan perannya dengan baik, namun sertifikasi menunjukan seseorang memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjalani peran sebagai coach.

Mau mendengarkan dan memahami klien

Carilah career coach yang memiliki kemampuan untuk mendengarkan secara aktif. Seorang career coach profesional harus bersedia dan mampu mendengarkan apa saja yang klien katakan dan memiliki mental positif guna memaksimalkan potensi yang ada di dalam diri klien. Karena dari percakapan itulah, seoraang career coach akan mampu membantu klien meraih tujuan yang diinginkan.

Mampu mengeluarkan potensi terbaik dari diri klien

Tujuan coaching adalah membantu klien mencapai tujuannya. Bila sesuatu sudah tercapai, dan klien memiliki tujuan lain,  coach dapat  mendampinginya lagi mencapai tujuan lain tersebut. Tentunya hal ini dilakukan sesuai kesepakatan bersama antara klien dan coach.

Sehingga dalam proses coaching, seorang career coach perlu menajamkan pandangannya untuk menggali  potensi-potensi terbaik klien dan membuat klien mampu berkomitmen untuk mengimplementasikan potensi-potensinya tersebut dalam sebuah tindakan nyata.

Continue Reading

Tips Menghadapi Wawancara Kerja Untuk Freshgraduate

Saat melamar pekerjaan tentu kita akan dihadapkan dengan sejumlah tahapan yang harus di lalui, salah satunya wawancara kerja. Biasanya, tahap wawancara kerja ini merupakan sebuah tahap yang krusial dan merupakan tahap yang paling mendebarkan.

Sampai saat ini tahap wawancara kerja masih dipandang sebagai salah satu proses yang tidak tergantikan dalam mengevaluasi calon karyawan potensial, sekaligus juga menjadi tahap penentu diterima atau tidaknya kandidat untuk bekerja di perusahaan. 

Menghadapi interview kerja memang tidak gampang, apa lagi bagi pemula. Selain pengalaman pertama, banyak hal baru yang perlu Anda pelajari dan persiapkan sebab tak pernah diajarkan secara detail di sekolah atau kuliah. Maka, kamu secara tak langsung dituntut untuk memberi kesan pertama yang impresif, baik dalam pembawaan diri maupun jawaban-jawaban selama proses interview.  Di tahap ini, pewawancara akan melihat langsung siapa kita, seperti apa kepribadian, perilaku, dan cara kita mempresentasikan diri. Kita akan dipandang dan dinilai pantas atau tidak bergabung dengan  perusahaan.

Agar kamu dapat lolos di tahap wawancara ini kamu butuh persiapan yang matang.  Salah satu penyebab tidak lulusnya wawancara kerja adalah tidak ada atau kurangnya persiapan. Ketika wawancara kerja berlangsung, peserta akan merasa gugup dalam menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh interviewer atau si pewancara. Untuk itu, penting mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum menghadapi wawancara kerja.

Menurut riset careernews, sebanyak 67% pelamar kerja gagal pada dalam tahap  interview karena tidak dapat melakukan kontak mata dengan baik. Sedangkan 33%, gagal menunjukan ekspresi diri yang baik selama wawancara kerja berlangsung.

Yang perlu dilakukan dalam wawancara kerja adalah meninggalkan kesan baik. Dengan demikian, interviewer mengingatmu saat membuat keputusan. Setidaknya kamu perlu menjadi diri sendiri dengan mengedepankan sesuatu yang unik dan menarik yang bisa diingat dan kemudian dipertimbangkan untuk lolos di tahap wawancara ini.

Gunakan waktu interview sebaik-baiknya untuk mempromosikan dirimu secara wajar, baik lewat jawaban yang memuaskan dan sesuai kenyataan maupun dengan sikap dan perilaku yang santun.  Tidak ada orang yang tidak terkesan, bila kita mampu menunjukkan respek dan sikap santun pada orang lain. Dengan cara ini, kamu turut perbesar kesempatan untuk diterima kerja. Meski demikian, yang terpenting ialah kesiapan mental, berusaha untuk selalu tenang dan rileks, jauhkan perasaan tertekan.  Plus, jalani dengan penuh semangat ya!

Continue Reading
1 2 3 6