Pentingnya Mengetahui Bakat dan Minat

Di zaman yang semakin cepat berubah ini, semakin banyak orang yang bingung dengan karier yang ingin digeluti. Mulai dari mereka yang masih sekolah atau kuliah hingga yang sudah bekerja sekalipun. Kebingungan yang paling menonjol adalah bingung menentukan pilihan, baik pilihan jurusan ataupun karir yang ingin digeluti nantinya.

Di bangku sekolah, banyak siswa yang bingung mau menentukan jurusan IPA atau IPS, akhirnya mereka cenderung dipilihkan oleh orangtua atau memilih jurusan hanya karena ingin menghindari pelajaran tertentu. Begitu pula saat memilih jurusan kuliah, banyak calon mahasiswa yang memilih jurusan berdasarkan pilihan orangtua atau berdasarkan jurusan yang menurut mereka bergengsi.

Di dunia kerja pun tidak jauh berbeda, banyak orang yang memilih suatu bidang pekerjaan tertentu, tetapi ternyata merasa stres dan tidak cocok saat menjalaninya. Banyak pula orang yang memilih pekerjaan tidak sejalur dengan jurusan yang diambil saat kuliah karena mempertimbangkan masukan orang lain yang belum tentu benar adanya. Sebenarnya, mengapa fenomena ini terjadi?

Di Indonesia, hal ini kemungkinan terjadi karena kurangnya kesadaran seseorang untuk mencari tahu berbagai informasi mengenai diri sendiri, termasuk juga mengenai karier yang ingin mereka geluti. Padahal, informasi terkait karier tersebut sangatlah penting karena berkenaan dengan masa depan yang akan dibangun nantinya.

Salah satu cara untuk mengetahui informasi terkait karier adalah dengan mengikuti tes bakat dan minat dalam rangka mengetahui bakat dan minat apa yang kita miliki. Tes ini selain dapat membantu seseorang untuk memilih bidang karier yang sesuai minat atau bakat, juga mengarahkan seseorang untuk mengembangkan diri di masa mendatang.

Perlu dipahami bahwa bakat merupakan kemampuan yang dapat kita lakukan dengan baik, tanpa harus berusaha secara khusus untuk memiliki kemampuan tersebut (kemampuan alami yang kita miliki). Sedangkan minat merupakan kesukaan kita terhadap sesuatu, untuk memiliki kemampuan di bidang yang kita sukai tersebut, diperlukan adanya usaha tertentu.

Kita semua bebas memilih untuk menekuni bakat atau minat, tapi tidak disarankan menekuni keduanya. Karena semakin pikiran dan konsentrasi kita terpecah-pecah, akan semakin berat kita menjalani prosesnya. Entah bakat atau minat yang dipilih dan ditekuni, keduanya pasti membutuhkan waktu, tenaga, pikiran, dan usaha yang tidak sedikit untuk akhirnya seseorang berhasil di bidangnya.

Hal yang terpenting untuk diingat adalah Anda dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain melalui bidang yang dipilih tersebut. Rasa bermanfaat akan menimbulkan rasa bermakna atas apa yang kita lakukan. Bukankah itu sebuah pencapaian luar biasa?

Banyak yang masih belum mengetahui bahwa tes bakat dan minat dapat dilakukan secara mandiri dan independen. Tes tersebut juga dapat dilakukan dengan mudah, antara lain dengan mengikuti tes bakat dan minat yang diadakan oleh fakultas psikologi, lembaga psikologi, atau dapat diikuti secara cuma-cuma dengan membuka website-website tertentu yang ada di internet.

Dengan mengetahui bakat dan minat yang Anda miliki, Anda dapat menentukan arah karier secara jelas. Misalnya, jurusan apa yang akan Anda pilih saat duduk di bangku SMA (IPA atau IPS), jurusan apa yang akan Anda pilih saat memasuki jenjang perkuliahan, pekerjaan apa yang akan Anda cari selepas kuliah, dan seterusnya.

Semakin Anda mengetahui hal-hal terkait diri Anda, semakin baik pula Anda dapat mengetahui karier yang cocok dengan diri Anda (Bailey, 2006). Memiliki informasi yang spesifik terkait diri Anda juga dapat memudahkan Anda untuk mengidentifikasi karier yang sesuai. Mengetahui arah karier, pada akhirnya dapat membuat Anda fokus dengan kekuatan Anda sehingga Anda tidak perlu lagi mengalami kebingungan dan membuang-buang waktu dengan hal yang tidak disukai.

Bila Anda dapat menentukan karier berdasarkan bakat dan minat yang dimiliki, Anda akan menjalankan karier tersebut dengan senang dan optimal. Mulailah dari sekarang, tingkatkan kesadaran untuk mencari tahu bakat dan minat yang Anda miliki!

Referensi:
Bailey, M. A. (2006). Finding the Right Career Path. San Fransisco, CA: WetFeet, Inc.

Continue Reading

Teknik Mencari Kerja

Sebagai freshgraduate, Anda akan dihadapkan pada kerasnya mencari kerja di dunia nyata. Kompetisi dengan sesama lulusan, persyaratan akademik yang ketat, perusahaan yang mensyaratkan banyak hal, dan masih banyak tantangan lain lagi yang tidak terbayangkan oleh Anda.

Mau mundur? Jangan. Anda hanya perlu melakukan persiapan. Intinya adalah Anda tahu apa yang Anda inginkan dan lakukan persiapan sebaik mungkin. Inilah teknik mencari kerja untuk Anda yang sedang memburu karir.

1. Dalam tahap ini, Anda perlu mengalokasi waktu Anda untuk mencari informasi lowongan kerja. Namun sebelumnya Anda sudah membuat catatan tentang apa tujuan kerja Anda dan Apa yang ingin Anda capai. Setelah catatan ini jadi, cari perusahaan yang menjadi tujuan Anda. Gunakan internet untuk mencari perusahaan idaman Anda, biasanya perusahaan besar juga menyediakan informasi lowongan kerja. Sebelumnya lakukan riset kecil-kecilan dengan membandingkan untung rugi perusahaan-perusahaan yang menjadi idaman Anda. Kaitkan juga dengan catatan pribadi Anda. Usahakan realistis dan ingat di luar sana juga banyak rekan Anda yang berburu pekerjaan, jadi persiapkan dengan sebaik mungkin diri Anda. Jangan hanya menggunakan satu media untuk berburu pekerjaan. Gunakan jaringan pertemanan, keluarga, koran, dan career days untuk mengejar karir impian Anda.

2. Rencanakan bagaimana Anda akan menjual diri Anda. Buat surat lamaran dan CV yang menarik. Munculkan sisi-sisi positif dalam diri Anda, banyak membaca buku tentang teknik-teknik wawancara yang efektif dll, melatih mental Anda untuk siap menerima yang terburuk dan siap untuk bangkit lagi.

3. Susun deadline dan target. Waktu Anda sangat berharga karena itu buat deadline dan target yang menantang tapi juga dapat tercapai. Berapa lamaran yang akan Anda kirim/minggu, berapa banyak perusahaan/organisasi yang akan Anda riset/hari. Berapa jam sehari Anda gunakan untuk membaca buku-buku penambah motivasi, dsb. Dengan demikian Anda menjadi lebih fokus dan waktu Anda terkelola dengan baik.

Jadi tunggu apa lagi? Mulailah dari sekarang. Karir impian menunggu Anda.

Continue Reading

Tips Negosiasi Gaji

Agar dapat menegosiasikan kompensasi Anda dengan efektif, pertama-tama Anda harus memahami apa yang penting bagi Anda, dan apa yang dicari dalam posisi tersebut. Jadikanlah apa yang dapat Anda berikan kepada perusahaan sebagai dasar negosiasi Anda.

Lakukan persiapan sejak awal Anda mencari pekerjaan. Jangan menunggu hingga saat interview atau saat Anda sudah ditawarkan posisinya, baru memikirkan gajinya. Terkadang pertanyaan tentang gaji sudah ada sejak telepon pertama atau bahkan pada saat mengirimkan surat lamaran. Hati-hati dengan permainan ini, jangan sampai Anda memasukkan harga terlalu tinggi sehingga tidak mendapatkan kesempatan selanjutnya, atau meminta harga yang terlalu rendah padahal Anda berhak mendapatkan lebih sejak awal.

Lakukan riset perbandingan gaji

Dapatkan perkiraan kompensasi untuk seseorang dengan kemampuan, kualifikasi, pengalaman, tahun bekerja, fokus industri, dan lokasi yang sama dengan Anda.

Bagaimana mendapatkannya?

Dengan sumber yang sangat banyak di internet, di perpustakaan, dan melalui teman-teman, Anda jangan hanya mempercayai satu sumber informasi untuk mendapatkan perbandingan data gaji. Memang Anda tidak akan mendapatkan angka yang persis untuk data gaji, tetapi setidaknya Anda mendapatkan gambaran sebelum bernegosiasi, berapa harga pasar yang adil.

Banyak situs web tentang karir yang dapat membantu Anda mendapatkan data ini. Situs web lowongan juga sering kali menampilkan gaji yang ditawarkan.

Bila bertemu teman dalam acara-acara networking, sempatkan juga untuk mendapatkan data tersebut. Tentu saja Anda tidak langsung menanyakan berapa gaji teman Anda tersebut, tetapi Anda dapat menanyakan hal-hal seperti:

  • “Berapa ya kira-kira gaji seseorang dengan pengalaman yang sama dengan saya di perusahaan Anda? Berapa kira-kira pendapatan seorang dengan kinerja terbaik?”
  • “Bagaimana perusahaan Anda menentukan gaji? Bagaimana perusahaan Anda menghargai seorang programmer Java dengan pengalaman lima tahun?”
  • “Saya sudah terlalu lama berada di sebuah perusahaan yang sama, jadi tidak mengetahui perkembangan gaji. Bolehkah Anda cerita sedikit informasi umum tentang perusahaan Anda?”

Pastikan Anda berbicara dengan teman Anda yang bekerja pada perusahaan besar. Kebanyakan organisasi besar mempunyai batasan gaji yang tetap berdasarkan tingkatan pekerjaan. Dengan mendapatkan data dari berbagai sumber maka Anda tidak ‘blank’ ketika tiba saatnya bernegosiasi.

Menyusun target gaji

Ketika akan membuat target gaji, jangan lupa tentang bonus dan benefit jangka panjang yang akan hilang karena Anda meninggalkan pekerjaan Anda saat ini. Contohnya: bonus akhir tahun, komisi penjualan yang dibayarkan per tahun, Stock option apabila ada, dan tunjangan pensiun. Setelah menganalisa semua temuan di atas, buatlah target kompensasi Anda dalam tiga kategori:

  1. Angka ‘Realitas’: Angka terendah yang akan Anda terima, jumlah yang mencukupi untuk membayar tagihan-tagihan dan membuat Anda nyaman bekerja dan memiliki tabungan jangka panjang.
  2.  Angka ‘Nyaman’: Jumlah yang akan Anda terima dan merasa bahwa Anda telah dihargai cukup, angka yang masuk akal.
  3. Angka ‘Impian’: Gaji ideal atau tingkat kompensasi seorang dengan kinerja terbaik (top performer)dalam posisi yang Anda incar tersebut.

Supply and demand

Hukum persediaan dan permintaan (supply and demand) juga berlaku dalam negosiasi gaji. Apabila keahlian Anda sangat sulit dicari, maka permintaan lebih besar dari persediaan sehingga Anda mempunyai kekuatan besar dalam negosiasi. Demikian pula sebaliknya, apabila kandidat dengan keahlian seperti Anda berlimpah, maka akan sulit bagi Anda untuk menawar.

Simpanlah pembicaraan tentang gaji hingga seakhir mungkin. Saran terakhir adalah, simpanlah pertanyaan tentang gaji ini pada tahapan seakhir mungkin. Karena apabila di awal sudah tidak cocok dengan gaji maka Anda kehilangan kesempatan untuk dipertimbangkan.

Bila perusahaan memaksa dengan mengharuskan mencantumkan gaji yang diharapkan (expected salary), maka yang bisa dilakukan adalah, setidaknya jangan mencantumkan gaji harapan di surat lamaran. Apabila perekrut tidak menemukan bagian gaji di surat lamaran Anda, setidaknya dia telah membaca surat lamaran dan kemudian mencari di CV. Itu berarti setidaknya dia telah membaca CV Anda sebelum membaca mengenai gaji.

Continue Reading

5 Tips menghadapi Transisi Karir

Saat ini Anda mungkin dihadapkan pada dilema ingin resign dari pekerjaan yang telah berjalan bertahun-tahun. Ada cukup banyak alasan mengapa Anda pada akhirnya harus berhenti. Faktor penyebabnya antara lain adalah karena usia, lingkungan pekerjaan, keputusan yang diambil oleh pihak atasan, karena ingin mencoba sesuatu yang baru, merasa stuck dengan pekerjaan yang sekarang dan sebagainya.  Setelah akhirnya mantap memutuskan untuk berhenti bekerja, apa yang akan  Anda lakukan selanjutnya? Nah, jika Anda ingin berhasil di karir yang baru langkah-langkah berikut ini bisa Anda lakukan:

1. Ubah Mindset

Langkah pertama adalah dengan mengubah mindset terlebih dahulu. Para ahli mengatakan bahwa, kunci sukses saat bekerja adalah dengan cara mengubah mindset/ kesadaran. Ada dua tipikal mindset yang seringkali dilakukan oleh para pekerja saat ini. Mindset tersebut adalah job security dan career security. Yang dimaksud dengan job security adalah, sebagai staf, kita menggantungkan hidup pada pekerjaan, apa yang ada  dalam pikiran kita hanyalah melakukan apa yang dituntut oleh atasan, agar tidak dapat sanksi, dan paling tidak, tidak melakukan kesalahan.

Sedangkan, career security adalah, kita bekerja bukan semata-maa karena tugas, atau takut mendapatkan sanksi yang tegas dari atasan. Tetapi, kita melakukan pekerjaan tersebut dengan tujuan agar diri dapat berkembang dan potensi tersalurkan, kita melakukan pekerjaan dengan sepenuh dengan senantiasa melakukan inovasi agar kompetensi semakin baik. Jika mindset career security yang Anda kembangkan, bukan tidak mungkin Anda akan menjadi pribadi yang kompeten, multi talent karena banyaknya pengalaman yang Anda dapatkan selama berproses di tempat kerja.

2. Jaga Kesehatan

Apapun bidang karir yang ditekuni, tentu ada saja konflik yang membuat diri rawan stres, beban, dan mengalami tekanan. Tidak hanya saat sedang berkarir saja, namun pada saat transisi karir pun sama. Konflik yang kita alami selama transisi karir, seperti komplain dari keluarga tidak sebaiknya kita jadikan beban.  Anda bisa menjadikannya motivasi maupun ajang untuk mengembangkan kompetensi dalam diri. Kesehatan fisik kita butuhkan karena tubuh adalah media pelaksana konsep yang ada dalam pikiran.  Mental tetap senantiasa dijaga agar tidak down dalam menghadapi konflik.

3. Miliki Aset

Masa transisi karir akan lebih mudah jika Anda memiliki aset yang cukup.  Aset tersebut meliputi aset material dan juga non-material. Aset material, termasuk keuangan sangatlah penting untuk mendukung mobilitas dan sebagai modal untuk memulai pekerjaan baru baik itu di sektor formal maupun informal. Sedangkan, aset non material adalah dalam bentuk kompetensi pribadi, berapa banyak relasi yang kita miliki, seberapa banyak informasi yang kita dapatkan untuk mendapatkan pekerjaan yang baru.

4. Miliki Rencana

Penting bagi Anda untuk mengetahui apa rencana Anda ke depannya dan bagaimana implementasinya. Apakah Anda ingin istirahat saja di rumah, apakah Anda ingin menjadi entrepreneur dengan bekal yang Anda dapatkan, atau Anda ingin mencari tempat kerja baru?.

Apapun itu, Anda perlu persiapan yang berbeda-beda tergantung dari apa tujuan Anda. Disini, yang paling mendasar dan Anda butuhkan untuk mendapatkan karir baru adalah keyakinan, selain visi, ilmu dan pendanaan yang Anda miliki.

5. Ketahui Karakter Diri Sendiri

Faktanya, banyak orang yang keluar masuk tempat kerja karena merasa tidak cocok dengan pekerjaannya. Ini menunjukkan ada satu step mencari kerja yang dilewati, yaitu mengenali karakter diri sendiri. Ya, sebelum memilih karir baru, langkah yang bisa Anda lakukan adalah dengan membaca karakter diri pribadi, apakah Anda termasuk pribadi yang introvert ataukah ekstrovert. Jika sudah tau jawabannya, carilah referensi jenis pekerjaan apa yang cocok untuk tipikal pribadi tersebut dan tanyakan pada diri apakah Anda yakin dengan karir yang Anda pilih itu.  Anda bisa mendatangi lembaga atau perusahaan yang menyediakan jasa untuk membantu Anda mengenali diri sendiri, sekaligus juga menemani Anda dalam masa-masa transisi karir.  Ini penting agar waktu Anda tidak habis untuk berpindah dari satu tempat kerja ke tempat kerja yang lain sehingga kompetensi yang Anda miliki tidak tersalurkan dengan maksimal dan menjadi rawan stres. Semoga tips memilih karir pada saat transisi karir diatas bermanfaat.

Continue Reading

Bagaimana Mencari Pekerjaan yang Menyenangkan

Apakah Anda menikmati pekerjaan Anda saat ini? Tidakkah Anda mendambakan pekerjaan yang menyenangkan, yang bisa Anda nikmati, yang akan Anda jalani tanpa merasakan beban hanya kesenangan? Dengan menikmati pekerjaan Anda juga akan menjadi lebih bahagia di tempat kerja dan cenderung akan lebih berhasil.

Bagaimana mencari pekerjaan seperti itu? Mengetahui minat Anda adalah salah satu cara membantu Anda menemukan karir idaman itu.

Bagi sebagian orang pilihan itu sangat jelas, misalnya seorang yang suka menulis menjadi penulis, seorang yang suka mengutak-atik mobil kemudian bekerja sebagai mekanik. Tetapi, bagi sebagian yang lain, seringkali tidak semudah itu.

Pekerjaan yang akan kita nikmati adalah pekerjaan yang sesuai dengan minat kita. Salah satu cara mengetahui minat Anda misalnya dengan mengikuti tes-tes minat dan alat-alat ukur yang digunakan dalam penelusuran karir, salah satunya seperti yang disediakan dalam situs ini.

Apabila Anda belum siap dengan tes-tes yang ngejelimet itu, cobalah mulai dengan latihan self-assessment berikut ini. Misalnya, ada orang yang lebih suka bekerja dengan gagasan, orang, atau benda. Tugas Anda menemukan area mana yang lebih cocok dengan Anda.

Beberapa pertanyaan di bawah ini dapat membantu Anda. Jawablah mana yang lebih cocok menggambarkan diri Anda.

  1. Gagasan/Ide: Anda adalah seorang yang mandiri dengan tingkat rasa ingin tahu yang tinggi untuk selalu menjelajah ide-ide baru dan menggunakan kreativitas Anda. Orang yang lebih suka memusatkan perhatian pada gagasan akan memilih bidang-bidang yang memiliki tantangan analitis seperti ilmu kedokteran, atau karir artistik seperti menulis dan design interior. Meski berbeda-beda aspeknya, semua karir ini membutuhkan rasa ingin tahu dan kreativitas.
  2. Orang: Anda adalah seorang yang suka bergaul, ramah, suka menggunakan keterampilan komunikasi, suka membimbing dan membantu orang lain. Orang yang lebih suka memfokuskan diri pada orang seringkali menemukan kepuasan pada pekerjaan-pekerjaan yang bersifat membantu orang lain seperti konseling, menjadi pembimbing atau pengajar, atau profesi yang membutuhkan kemampuan persuasive seperti politik dan sales. Semua menawarkan kesempatan untuk mempengaruhi dan membimbing orang lain. Semuanya membutuhkan menghabiskan waktu bertemu orang-orang.
  3. Benda (termasuk data): Anda adalah orang yang teratur, praktis, dan persisten, yang menyukai bekerja dengan tangan dan lebih menyukai tugas-tugas yang didefinisikan dengan jelas. Orang yang lebih suka fokus pada benda akan merasa senang bekerja dalam lingkungan yang lebih pasti seperti mekanik atau petani atau komputer, atau menggunakan kemampuan matematika mereka dengan bekerja sebagai analis keuangan atau bankir. Karir seperti ini fokus pada benda. Biasanya tidak banyak interaksi dengan orang.

Kebanyakan dari kita masuk ke lebih dari satu kategori, dan kebanyakan dari pekerjaan cocok untuk orang-orang dengan preferensi yang tidak begitu ekstrem. Misalnya, koki adalah orang kreatif dengan pekerjaan yang sangat terstruktur. Begitu juga dengan arsitek. Teller bank perlu bersikap hati-hati dan teliti. Tetapi mereka juga perlu berhadapan dengan orang. Dan seterusnya.

 

Continue Reading

Apa Tipe Anda? Extrovert atau Introvert di Tempat Kerja

Selain berbagai pengukuran minat dan bakat, teori tipe yang dikembangkan psikolog Swiss Carl Jung juga dapat membantu Anda lebih sukses dalam berkarir.

Teori tipe ini memberikan kerangka bagi kita untuk memahami perilaku. Secara sederhananya, teori tipe ini didasarkan pada gagasan bahwa setiap orang memiliki preferensi alamiah dalam cara melakukan hal-hal yang mereka lakukan. Preferensi alamiah ini dibagi dalam empat dikotomi dengan sudut yang berlawanan.

Setiap dari kita memiliki preferensi tentang di mana kita lebih suka memfokuskan perhatian dan mendapatkan enerji (Extraversion/Introversion), kita memiliki preferensi terhadap cara menerima informasi (Sensing/Intuition), preferensi dalam mengambil keputusan (Thinking/Feeling) dan bagaimana kita mengorientasikan diri atau berinteraksi dengan dunia luar (Judging/Perceiving Process).

Kita akan membahas mengenai dikotomi pertama yaitu Extrovert dan Introvert dan hubungannya dalam lingkungan pekerjaan. Dalam teori tipe, Skala Extrovert/Introvert tidak berarti bawel atau pendiam dan pemalu, tetapi skala ini berhubungan dengan bagaimana Anda memfokuskan enerji Anda.

Orang yang extrovert cenderung:

  1. Bersemangat apabila berada bersama orang-orang lain
  2. Memiliki banyak teman
  3. Memiliki banyak minat yang berbeda-beda
  4. Berkomunikasi dengan bebas, mengambil inisiatif dalam menghubungi orang lain
  5. Berpikir paling baik ketika berbicara dengan orang lain
  6. Sering kali lebih suka berkomunikasi dan belajar dengan cara berbicara dan mendengar

Seorang yang introvert cenderung:

  1. Bersemangat karena sumber-sumber dari dalam diri
  2. Memiliki sedikit teman tetapi dekat, tidak banyak berbicara ketika berkomunikasi dengan orang lain
  3. Hanya memiliki beberapa hal yang diminati, tetapi sangat mendalam minatnya
  4. Sering kali lebih menyukai berkomunikasi dengan membaca dan menulis

Setelah memahami tipe seseorang, kita dapat, misalnya: mengirimkan agenda sebelum sebuah pertemuan sehingga seorang introvert lebih siap memberikan kontribusi pemikirannya. Sementara untuk si extrovert kita memberikan waktu dan tempat yang cukup agar dia dapat mengungkapkan pikirannya.

Ketika berhadapan dengan klien tanyakan terlebih dahulu apakah mereka lebih suka dihubungi melalui telepon atau email. Introvert lebih suka membaca dan mempertimbangkan apa yang Anda katakana. Extrovert berpikir sambil mereka berbicara.

Pada waktu merencanakan kegiatan harian Anda, jangan lupa menyelipkan sedikit waktu untuk memulihkan tenaga apabila Anda seorang Introvert. Sebaliknya, apabila Anda seorang Extrovert cobalah tidak menghabiskan sepanjang hari, setiap hari bekerja sendiri dengan komputer. Menghabiskan waktu dengan orang lain akan memberi Anda energi tambahan.

Continue Reading

Tips Kejar Sukses Untuk Generasi Muda

Tidak dapat disangkal, bahwa generasi muda adalah generasi penerus yang dapat mengubah keadaan dan kondisi suatu bangsa. Maka dari itu, “anak muda harus dapat melampaui generasi sebelumnya dengan segudang prestasi, penemuan, penelitian dan mampu berinovasi mengembangkan sesuatu yang sebelumnya sudah ditemukan” pesan Chandra Ming – CEO Karirpad. Untuk kamu para generasi muda yang sangat diharapkan oleh para pemuka dunia, berikut tips kecil dari kami agar karirmu tetap cemerlang.

1. Berpikiran positif

Hukum ini mungkin tidak dapat direvisi sama sekali, “Bahwa bila kamu berpikir positif maka kamu akan mendapatkan sesuatu yang positif pula, begitu juga sebaliknya. Bila yang ada di kepala mu itu adalah sesuatu yang negatif maka hal negatif pula yang akan kamu dapatkan”, ujar Chandra Ming. Maka karena itu, kita selaku generasi muda harus konsisten dalam memikirkan sesuatu yang positif, berhenti memikirkan hal-hal yang tidak perlu dan akan membuat performamu menurun. Jadi tetaplah untuk berfikir positif ya guys

2. Belajar lebih banyak

Bukan sekedar berpikir saja, anak muda juga harus belajar lebih banyak dari apa yang dilakukan generasi sebelum kita, setelah beberapa hal baru telah ditemukan oleh mereka. Kita juga harus melakukan sesuatu atas apa yang telah mereka capai. Seperti memodifikasi atau memperbarui teknologi yang telah mereka ciptakan dan buktikan kepada dunia, bahwa generasi saat ini tak kalah hebat dengan generasi sebelumnya.

3. Berusaha lebih keras

Belajar dan berusaha adalah hal yang tidak dapat dilepas keterkaitannya, usaha adalah salah satu jalan utama bagi kamu yang ingin segera menggapai suksesmu. Bila kamu begitu malas dalam melangkah, mana mungkin kamu akan sampai ke tempat tujuanmu. Jadi mulailah usaha mu dari sekarang juga, terapkan lah ilmu-ilmu yang telah kamu pelajari sebelumnya. Buatlah sesuatu yang menarik dan bermanfaat bagi semua. Bila itu semua terjadi maka kerja keras mu akan terbayar pada akhirnmya.

4. Pantang menyerah

Generasi muda adalah sebuah periode dimana semangat dan ambisi dalam kondisi yang prima, optimalkan semangatmu. Jaga kobaran api mu agar tetap menyala, tetapkan keteguhan hatimu. Meski gagal beberapa kali, teruslah mencoba dan jangan pernah menyerah. Bahkan si jenuis Edison pun perlu melakukan percobaan 9.955 kali dalam menemukan sebuah lampu yang akhirnya dapat menyala. Bila saat itu ia menyerah, mana mungkin kita dapat merasakan manfaatnya saat ini. Jadi untuk kamu generasi yang tengah menyala api semangatnya, berjuanglah dan pantang menyerahlah demi sukses yang telah menunggumu di masa yang akan datang

5. Yakin pada diri sendiri

Bila kamu begitu sulit mempercayai dirimu sendiri, lantas apa yang diperbuat orang lain terhadapmu. Kamu adalah cerminan dari apa yang ada dihatimu. Bila hatimu selemah itu dalam mempercayai segala potensi yang ada padamu, bagaimana mungkin dunia akan terkagum-kagum kepada dirimu. Percayalah pada dirimu sendiri. Bila kamu begitu banyak menemukan kekurangan yang ada pada dirimu, temuilah meski hanya satu kelebihan yang ada pada dirimu. Kamu itu spesial dan ciptakanlah sesuatu yang spesial juga.

6. Jangan pernah tinggalkan doa

Ini adalah sesuatu yang sangat krusial, karena kita hidup adalah pemberian Tuhan. Maka kita tidak boleh angkuh dalam meminta sesuatu kepadanya. Bagaimana keberkahan itu akan datang kepada kita, setelah semua pengorbanan yang kita berikan? Doa-lah yang dapat memberi keberkahan atas pencapaian yang akan kamu dapatkan. Doa juga sebagai alat yang paling tempat untuk mu memohonkan pengharapan.

Untuk kamu generasi muda yang akan mengubah dunia, jangan pernah sekali pun meninggalkan doa, karena tanpa doa, kita bukanlah manusia yang sebenarnya

Kurang lebih seperti itulah tips yang mungkin bisa kamu terapkan demi masa depan cemerlang yang sukses nantinya.

Jangan terlena atas keberhasilan yang kamu punya, karena hanya angin yang lembutlah yang akan membuatmu terjatuh pada akhirnya. Tetap berjuang dan bersemangat dalam meraih impian, dan jangan lupa untuk tetap tidak menyerah.

 

Continue Reading

Berhenti Dari Pekerjaan Tanpa Dihantui Rasa Bersalah

Akui saja jika semua dari Anda pernah terbesit untuk berhenti dari pekerjaan yang sedang ditekuni. Permasalahan yang berujung pada pemikiran ini pun beragam. Mulai dari sudah tidak ada kepuasan secara hal material dan immaterial, stress tak kunjung usai hampir depresi, atau juga pekerjaan yang terlalu menyita waktu dan perhatian Anda sehingga sulit untuk berkumpul bersama keluarga. Berhenti dari pekerjaan bukanlah hal yang mudah, apakah Anda setuju?

Ketika sudah mencapai titik pasti dan mengambil keputusan untuk berhenti kerja atau bekennya ‘resign’. Berhenti dari pekerjaan bukan sekedar berujar “saya berhenti”. Namun, terdapat proses di baliknya agar tidak berujung pada rasa bersalah dan perasaan yang berpotensi untuk timbul di kemudian hari. Berhenti dari pekerjaan adalah sebuah proses yang cukup buat stress. Bayangkan saja ketika sudah membangun hubungan networking baik formal dan non formal bersama kolega dan seluruh pihak yang Anda temui ketika bekerja, sulit rasanya meninggalkan pekerjaan. Nah, untuk itu ada beberapa tips yang bisa dipertimbangkan ketika Anda ingin berhenti berkerja.

Pertama, jangan bergosip. Jangan bergosip bukan berarti Anda tidak boleh menceritakan rencana Anda untuk berhenti. Namun, tetapkan cerita Anda pada satu jalur, dalam artian jangan ceritakan alasan yang berbeda mengapa Anda resign. Ke teman A, Anda beralasan sudah tidak nyaman dan gaji kecil misalnya. Namun ke teman B, Anda beralasan ingin meluangkan waktu lebih banyak pada keluarga. Hal tersebut jelas berbeda kan? Maka, jangan menyebar gosip dari diri Anda sendiri.

Kedua, cara yang terbaik adalah langsung menghadap bos Anda. Well, mungkin memang terdengar kurang profesional dan cukup menegangkan. Namun, bukan pilihan yang tepat jika Anda menempatkan bos Anda sebagai orang terakhir mengetahui rencana mundur Anda dari perusahaan beliau. Ceritakan pengalaman dan buah manis yang sudah Anda petik selama berada di perusahaan tersebut, tidak ada salahnya juga menceritakan satu dua ‘cerita konyol’ kepadanya lho.

Ketiga, Anda harus memastikan jika kepergian Anda tidak meninggalkan jejak buruk. Semua pekerjaan dan tanggung jawab yang Anda emban dan mulai harus selesai sebagaimana mestinya. Berhenti dari pekerjaan bukan berarti Anda melepas dan tidak menyelesaikan apa yang sudah Anda mulai ya.

Dan terakhir, jangan merasa bersalah. Sulit dihindari namun ada awalan, ada akhiran, ada pertemuan, dan ada perpisahan. Bukan salah Anda jika Anda ingin berhenti dari satu perusahaan dan siap mencari pengalaman di perusahaan lain. Ingat, itu bukan sebuah kesalahan, maka berhentilah merasa bersalah.

Nah, satu hal yang harus Anda yakini yaitu ketika satu kesempatan tertutup, kesempatan lain akan terbuka. Walaupun harus melewati jalan yang panjang dan cukup sulit, persiapkan diri Anda. Mulailah dengan mencari informasi lowongan kerja terbaru selama Anda masih bekerja.

Continue Reading

Tips Kembali Semangat Setelah Resume Ditolak

Ketika Anda ditolak oleh perusahaan saat melamar pekerjaan, tentunya perasaan kecewa, marah dan frustrasi menghantui pikiran Anda. Jika terus dibiarkan, perasaan seperti ini membuat Anda putus asa dan enggan untuk mencoba kembali.  Artikel berikut ini membahas hal-hal apa yang baiknya Anda lakukan untuk tetap semangat meskipun mendapatkan penolakan dari perusahaan yang Anda incar.

Jangan bersedih

Rasa kecewa yang datang saat Anda mendapatkan penolakan adala hal yang wajar, namun demikian jangan biarkan perasaan tersebut berlangsung terlalu lama. Carilah kesibukan untuk menghilangkan perasaan tersebut, seperti berolahraga, menikmati acara televisi atau film favorit hingga bersenang-senang dengan teman.  Setelah Anda melalui proses tersebut, upayakan untuk kembali bersemangat, memiliki pemikiran yang positif agar bisa kembali melakukan aktivitas.

Jangan diambil hati

Yang perlu diperhatikan adalah ketika penolakan terjadi pada diri Anda jangan terlalu diambil hati penolakan tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari pastinya semua orang pernah mengalami hal tersebut. Baiknya adalah untuk selalu berpikiran positif dan hindari pikiran negatif. Jika saat ini Anda sudah terlampau sedih dan mengambil hati semua penolakan yang ada, coba pikirkan dengan jernih alasan penolakan tersebut dan usahakan untuk mengambil hikmah dari kegagalan yang terjadi.

Koreksi kesalahan

Saat Anda sudah kembali bersemangat dan memiliki pemikiran yang positif, cobalah untuk melihat kesalahan yang mungkin telah Anda perbuat dan cari tahu bagaimana cara yang tepat untuk mengoreksi kesalahan tersebut. Hal ini penting dilakukan agar Anda bisa menambah wawasan, kepercayaan diri dan tentunya pengetahuan yang mungkin telah Anda lewatkan dengan tidak sengaja.

Bangun dan coba lagi

Cara ampuh yang bisa dilakukan untuk terbebas dari rasa kecewa adalah dengan mencoba lagi.  Kali ini kira-kira perusahaan mana yang cocok dengan latar belakang pendidikan dan pengetahuan Anda. Tentukan dan sesuaikan pengalaman bekerja Anda dengan perusahaan yang tepat, dengan demikian Anda bisa mendapatkan pekerjaan dan posisi yang sesuai dan tentunya dibutuhkan oleh perusahaan. Cara lain yang bisa dilakukan adalah merubah jalan karir Anda, bisa jadi penolakan tersebut menjadi sebuah pemicu agar Anda bisa menjadi seorang wirausaha atau menjadi seorang freelancer.

Continue Reading

Cara Jitu untuk Makin Optimis!

Hidup itu memang kadang  menyulitkan. Ada saja hal yang buat kita ragu dalam melangkah,  entah itu faktor eksternal atau internal dan hal ini sering kamu rasakan.  Cobalah beberapa tips dari kami untuk membuat hari-hari Anda lebih seru dan bermakna.

Berdoa

Doa itu adalah jembatan menuju bahagia,  jadi untuk melakukan apapun  jangan lupa untuk berdoa dan pastikan berdoa yang baik-baik, jangan berdoa untuk kesialan orang lain.

Optimalkan hobi

Hal yang satu ini bisa mendongkrak optimisme dirimu. Optimalkan sesuatu yang kamu ahli di dalamnya. Jadi kamu tidak harus malu lagi untuk menunjukkan kebolehanmu dihadapan semua orang. Biasanya orang yang ahli dibidangnya itu kemungkinan besar memiliki tingkat kepercayaan diri yang tidak main-main. Jadi asahlah dengan benar dan tepat agar tingkat kepercayaan diri kamu bisa meningkat dengan pesat.

Tantang diri sendiri

Selanjutnya, buat tantangan atau challenge untuk dirimu sendiri. Sesekali kamu  juga harus keluar dari zona nyamanmu. Lakukanlah suatu hal baru yang menantang dan buktikan sendiri bahwa dirimu itu sanggup untuk melewati hal tersebut. Jika kamu bisa menaklukan kelemahanmu sendiri, sudah tentu pastinya ada rasa bangga yang hadir dalam diri kamu. Bersama dengan itu, kepercayaan dirimu juga semakin meningkat pastinya.

Bersyukur setiap malam

Biasanya kita menutup hari dengan tidur.  Tidur untuk bisa mendapatkan energi lagi sebelum memulai esok hari. Ada baiknya mulai sekarang sebelum tidur, pikirkan tiga hal yang bisa kamu syukuri di hari ini. Ucapkan syukur atas tiga hal tersebut. Tidak harus yang signifikan, mengucapkan syukur untuk hal-hal yang sederhana pun akan berdampak positif. Misal bersyukur karena terhindari dari kemacetan, menyelesaikan tugas rutin, ataupun traktiran makan oleh teman pun bisa menjadi hal yang pantas disyukuri.  Semoga esok hari, hidup Anda menjadi makin optimis.

 

Continue Reading