Teknik Mencari Kerja

Sebagai freshgraduate, Anda akan dihadapkan pada kerasnya mencari kerja di dunia nyata. Kompetisi dengan sesama lulusan, persyaratan akademik yang ketat, perusahaan yang mensyaratkan banyak hal, dan masih banyak tantangan lain lagi yang tidak terbayangkan oleh Anda.

Mau mundur? Jangan. Anda hanya perlu melakukan persiapan. Intinya adalah Anda tahu apa yang Anda inginkan dan lakukan persiapan sebaik mungkin. Inilah teknik mencari kerja untuk Anda yang sedang memburu karir.

1. Dalam tahap ini, Anda perlu mengalokasi waktu Anda untuk mencari informasi lowongan kerja. Namun sebelumnya Anda sudah membuat catatan tentang apa tujuan kerja Anda dan Apa yang ingin Anda capai. Setelah catatan ini jadi, cari perusahaan yang menjadi tujuan Anda. Gunakan internet untuk mencari perusahaan idaman Anda, biasanya perusahaan besar juga menyediakan informasi lowongan kerja. Sebelumnya lakukan riset kecil-kecilan dengan membandingkan untung rugi perusahaan-perusahaan yang menjadi idaman Anda. Kaitkan juga dengan catatan pribadi Anda. Usahakan realistis dan ingat di luar sana juga banyak rekan Anda yang berburu pekerjaan, jadi persiapkan dengan sebaik mungkin diri Anda. Jangan hanya menggunakan satu media untuk berburu pekerjaan. Gunakan jaringan pertemanan, keluarga, koran, dan career days untuk mengejar karir impian Anda.

2. Rencanakan bagaimana Anda akan menjual diri Anda. Buat surat lamaran dan CV yang menarik. Munculkan sisi-sisi positif dalam diri Anda, banyak membaca buku tentang teknik-teknik wawancara yang efektif dll, melatih mental Anda untuk siap menerima yang terburuk dan siap untuk bangkit lagi.

3. Susun deadline dan target. Waktu Anda sangat berharga karena itu buat deadline dan target yang menantang tapi juga dapat tercapai. Berapa lamaran yang akan Anda kirim/minggu, berapa banyak perusahaan/organisasi yang akan Anda riset/hari. Berapa jam sehari Anda gunakan untuk membaca buku-buku penambah motivasi, dsb. Dengan demikian Anda menjadi lebih fokus dan waktu Anda terkelola dengan baik.

Jadi tunggu apa lagi? Mulailah dari sekarang. Karir impian menunggu Anda.

Continue Reading

Tips Negosiasi Gaji

Agar dapat menegosiasikan kompensasi Anda dengan efektif, pertama-tama Anda harus memahami apa yang penting bagi Anda, dan apa yang dicari dalam posisi tersebut. Jadikanlah apa yang dapat Anda berikan kepada perusahaan sebagai dasar negosiasi Anda.

Lakukan persiapan sejak awal Anda mencari pekerjaan. Jangan menunggu hingga saat interview atau saat Anda sudah ditawarkan posisinya, baru memikirkan gajinya. Terkadang pertanyaan tentang gaji sudah ada sejak telepon pertama atau bahkan pada saat mengirimkan surat lamaran. Hati-hati dengan permainan ini, jangan sampai Anda memasukkan harga terlalu tinggi sehingga tidak mendapatkan kesempatan selanjutnya, atau meminta harga yang terlalu rendah padahal Anda berhak mendapatkan lebih sejak awal.

Lakukan riset perbandingan gaji

Dapatkan perkiraan kompensasi untuk seseorang dengan kemampuan, kualifikasi, pengalaman, tahun bekerja, fokus industri, dan lokasi yang sama dengan Anda.

Bagaimana mendapatkannya?

Dengan sumber yang sangat banyak di internet, di perpustakaan, dan melalui teman-teman, Anda jangan hanya mempercayai satu sumber informasi untuk mendapatkan perbandingan data gaji. Memang Anda tidak akan mendapatkan angka yang persis untuk data gaji, tetapi setidaknya Anda mendapatkan gambaran sebelum bernegosiasi, berapa harga pasar yang adil.

Banyak situs web tentang karir yang dapat membantu Anda mendapatkan data ini. Situs web lowongan juga sering kali menampilkan gaji yang ditawarkan.

Bila bertemu teman dalam acara-acara networking, sempatkan juga untuk mendapatkan data tersebut. Tentu saja Anda tidak langsung menanyakan berapa gaji teman Anda tersebut, tetapi Anda dapat menanyakan hal-hal seperti:

  • “Berapa ya kira-kira gaji seseorang dengan pengalaman yang sama dengan saya di perusahaan Anda? Berapa kira-kira pendapatan seorang dengan kinerja terbaik?”
  • “Bagaimana perusahaan Anda menentukan gaji? Bagaimana perusahaan Anda menghargai seorang programmer Java dengan pengalaman lima tahun?”
  • “Saya sudah terlalu lama berada di sebuah perusahaan yang sama, jadi tidak mengetahui perkembangan gaji. Bolehkah Anda cerita sedikit informasi umum tentang perusahaan Anda?”

Pastikan Anda berbicara dengan teman Anda yang bekerja pada perusahaan besar. Kebanyakan organisasi besar mempunyai batasan gaji yang tetap berdasarkan tingkatan pekerjaan. Dengan mendapatkan data dari berbagai sumber maka Anda tidak ‘blank’ ketika tiba saatnya bernegosiasi.

Menyusun target gaji

Ketika akan membuat target gaji, jangan lupa tentang bonus dan benefit jangka panjang yang akan hilang karena Anda meninggalkan pekerjaan Anda saat ini. Contohnya: bonus akhir tahun, komisi penjualan yang dibayarkan per tahun, Stock option apabila ada, dan tunjangan pensiun. Setelah menganalisa semua temuan di atas, buatlah target kompensasi Anda dalam tiga kategori:

  1. Angka ‘Realitas’: Angka terendah yang akan Anda terima, jumlah yang mencukupi untuk membayar tagihan-tagihan dan membuat Anda nyaman bekerja dan memiliki tabungan jangka panjang.
  2.  Angka ‘Nyaman’: Jumlah yang akan Anda terima dan merasa bahwa Anda telah dihargai cukup, angka yang masuk akal.
  3. Angka ‘Impian’: Gaji ideal atau tingkat kompensasi seorang dengan kinerja terbaik (top performer)dalam posisi yang Anda incar tersebut.

Supply and demand

Hukum persediaan dan permintaan (supply and demand) juga berlaku dalam negosiasi gaji. Apabila keahlian Anda sangat sulit dicari, maka permintaan lebih besar dari persediaan sehingga Anda mempunyai kekuatan besar dalam negosiasi. Demikian pula sebaliknya, apabila kandidat dengan keahlian seperti Anda berlimpah, maka akan sulit bagi Anda untuk menawar.

Simpanlah pembicaraan tentang gaji hingga seakhir mungkin. Saran terakhir adalah, simpanlah pertanyaan tentang gaji ini pada tahapan seakhir mungkin. Karena apabila di awal sudah tidak cocok dengan gaji maka Anda kehilangan kesempatan untuk dipertimbangkan.

Bila perusahaan memaksa dengan mengharuskan mencantumkan gaji yang diharapkan (expected salary), maka yang bisa dilakukan adalah, setidaknya jangan mencantumkan gaji harapan di surat lamaran. Apabila perekrut tidak menemukan bagian gaji di surat lamaran Anda, setidaknya dia telah membaca surat lamaran dan kemudian mencari di CV. Itu berarti setidaknya dia telah membaca CV Anda sebelum membaca mengenai gaji.

Continue Reading

5 Tips menghadapi Transisi Karir

Saat ini Anda mungkin dihadapkan pada dilema ingin resign dari pekerjaan yang telah berjalan bertahun-tahun. Ada cukup banyak alasan mengapa Anda pada akhirnya harus berhenti. Faktor penyebabnya antara lain adalah karena usia, lingkungan pekerjaan, keputusan yang diambil oleh pihak atasan, karena ingin mencoba sesuatu yang baru, merasa stuck dengan pekerjaan yang sekarang dan sebagainya.  Setelah akhirnya mantap memutuskan untuk berhenti bekerja, apa yang akan  Anda lakukan selanjutnya? Nah, jika Anda ingin berhasil di karir yang baru langkah-langkah berikut ini bisa Anda lakukan:

1. Ubah Mindset

Langkah pertama adalah dengan mengubah mindset terlebih dahulu. Para ahli mengatakan bahwa, kunci sukses saat bekerja adalah dengan cara mengubah mindset/ kesadaran. Ada dua tipikal mindset yang seringkali dilakukan oleh para pekerja saat ini. Mindset tersebut adalah job security dan career security. Yang dimaksud dengan job security adalah, sebagai staf, kita menggantungkan hidup pada pekerjaan, apa yang ada  dalam pikiran kita hanyalah melakukan apa yang dituntut oleh atasan, agar tidak dapat sanksi, dan paling tidak, tidak melakukan kesalahan.

Sedangkan, career security adalah, kita bekerja bukan semata-maa karena tugas, atau takut mendapatkan sanksi yang tegas dari atasan. Tetapi, kita melakukan pekerjaan tersebut dengan tujuan agar diri dapat berkembang dan potensi tersalurkan, kita melakukan pekerjaan dengan sepenuh dengan senantiasa melakukan inovasi agar kompetensi semakin baik. Jika mindset career security yang Anda kembangkan, bukan tidak mungkin Anda akan menjadi pribadi yang kompeten, multi talent karena banyaknya pengalaman yang Anda dapatkan selama berproses di tempat kerja.

2. Jaga Kesehatan

Apapun bidang karir yang ditekuni, tentu ada saja konflik yang membuat diri rawan stres, beban, dan mengalami tekanan. Tidak hanya saat sedang berkarir saja, namun pada saat transisi karir pun sama. Konflik yang kita alami selama transisi karir, seperti komplain dari keluarga tidak sebaiknya kita jadikan beban.  Anda bisa menjadikannya motivasi maupun ajang untuk mengembangkan kompetensi dalam diri. Kesehatan fisik kita butuhkan karena tubuh adalah media pelaksana konsep yang ada dalam pikiran.  Mental tetap senantiasa dijaga agar tidak down dalam menghadapi konflik.

3. Miliki Aset

Masa transisi karir akan lebih mudah jika Anda memiliki aset yang cukup.  Aset tersebut meliputi aset material dan juga non-material. Aset material, termasuk keuangan sangatlah penting untuk mendukung mobilitas dan sebagai modal untuk memulai pekerjaan baru baik itu di sektor formal maupun informal. Sedangkan, aset non material adalah dalam bentuk kompetensi pribadi, berapa banyak relasi yang kita miliki, seberapa banyak informasi yang kita dapatkan untuk mendapatkan pekerjaan yang baru.

4. Miliki Rencana

Penting bagi Anda untuk mengetahui apa rencana Anda ke depannya dan bagaimana implementasinya. Apakah Anda ingin istirahat saja di rumah, apakah Anda ingin menjadi entrepreneur dengan bekal yang Anda dapatkan, atau Anda ingin mencari tempat kerja baru?.

Apapun itu, Anda perlu persiapan yang berbeda-beda tergantung dari apa tujuan Anda. Disini, yang paling mendasar dan Anda butuhkan untuk mendapatkan karir baru adalah keyakinan, selain visi, ilmu dan pendanaan yang Anda miliki.

5. Ketahui Karakter Diri Sendiri

Faktanya, banyak orang yang keluar masuk tempat kerja karena merasa tidak cocok dengan pekerjaannya. Ini menunjukkan ada satu step mencari kerja yang dilewati, yaitu mengenali karakter diri sendiri. Ya, sebelum memilih karir baru, langkah yang bisa Anda lakukan adalah dengan membaca karakter diri pribadi, apakah Anda termasuk pribadi yang introvert ataukah ekstrovert. Jika sudah tau jawabannya, carilah referensi jenis pekerjaan apa yang cocok untuk tipikal pribadi tersebut dan tanyakan pada diri apakah Anda yakin dengan karir yang Anda pilih itu.  Anda bisa mendatangi lembaga atau perusahaan yang menyediakan jasa untuk membantu Anda mengenali diri sendiri, sekaligus juga menemani Anda dalam masa-masa transisi karir.  Ini penting agar waktu Anda tidak habis untuk berpindah dari satu tempat kerja ke tempat kerja yang lain sehingga kompetensi yang Anda miliki tidak tersalurkan dengan maksimal dan menjadi rawan stres. Semoga tips memilih karir pada saat transisi karir diatas bermanfaat.

Continue Reading

Manfaatkan Kritikan Jadi Motivasi Kerja

Di kehidupan ini terutama saat menjalankan rutinitas pekerjaan setiap hari Anda pasti kerap mendapatkan kritikan. Apakah itu kritik membangun atau justru kritikan yang buruk, hal-hal tersebut bisa mempengaruhi kreativitas, produktivitas dan motivasi bekerja Anda. Artikel berikut ini akan membahas empat hal penting yang baiknya dilakukan saat Anda kerap mendapatkan kritikan di pekerjaan, dan bagaimana memanfaatkan kritikan tersebut menjadi sebuah motivasi kerja,

Ketahui visi dan misi

Cara tepat yang bisa dilakukan untuk menangani kritikan di pekerjaan adalah ketahui dengan baik apa visi dan misi Anda. Apakah pekerjaan saat ini merupakan pekerjaan impian, apakah profesi yang Anda jalankan setiap hari mampu memberikan kepuasan terhadap diri Anda. Ada baiknya juga untuk Anda menuliskan tujuan serta target masa depan dan karir Anda, sehingga ketika kritikan menyerang dan mulai melemahkan motivasi Anda, bisa kembali lagi menumbuhkan semangat dengan cara melihat target dan tujuan yang ingin dicapai.

Simpan tujuan dan target Anda

Untuk mewujudkan rencana dan target yang ada terkadang Anda harus menjelaskan dan menceritakan apa dan seperti apa tujuan pribadi Anda. Baiknya adalah untuk selalu menyimpan semua rencana dan target Anda, tidak perlu terlalu sering membagikan tujuan tersebut, dengan demikian Anda bisa lebih fokus untuk menjalani proses dan tentunya mengurangi kemungkinan kritikan yang ada.

Nikmati proses

Saat Anda berhasil menemukan solusi atau menyelesaikan sebuah pekerjaan idealnya adalah untuk menceritakan keberhasilan tersebut kepada rekan kerja dan orang-orang sekitar. Yang perlu diperhatikan tidak semua orang akan menerima keberhasilan Anda dengan sepenuh hati, pasti akan ada saja orang-orang yang iri dan melihat keberhasilan Anda sesuatu hal yang tidak pantas didapatkan, pada akhirnya kritikan pun akan mulai datang. Untuk terhindar dari kritikan tersebut baiknya untuk menyimpan semua proyek atau prestasi yang Anda dapatkan dan ceritakan semua keberhasilan tersebut di waktu yang tepat.

Perluas jaringan pertemanan

Salah satu alasan darimana kritikan datang berasal dari kalangan atau orang-orang yang tidak memiliki visi dan misI yang sama dengan apa yang Anda lakukan. Untuk bisa mendapatkan dukungan dan masukan yang positif, coba dekati orang-orang yang memiliki visi dan misi yang sama serta perusahaan yang bisa memberikan dukungan yang besar untuk Anda.

Continue Reading

Sepuluh Perintah Karir

Ternyata ada juga lho sepuluh perintah (dari para pakar) yang perlu Anda taati agar karir Anda sukses dan memuaskan. Ini diambil dari Ten Commandments of Career Satisfaction and Success (Hirsch, 2005):

  1. Hargailah bakat, minat, dan nilai-nilai Anda dalam hidup.
  2. Pilihlah karir yang berarti bagi Anda.
  3. Bangun terus kompetensi setiap hari.
  4. Belajarlah dari kesalahan Anda.
  5. Carilah mentor yang Anda hargai dan kagumi.
  6. Jadilah pekerja yang tangguh secara individual tetapi juga seorang pemain yang baik dalam team.
  7. Selalu berusaha memperlihatkan prestasi.
  8. Menerima tanggung jawab untuk kesuksesan dan kegagalan Anda.
  9. Menjaga segala sesuatu tetap seimbang.
  10. Bangunlah jejaring dengan orang-orang yang suportif baik di masa senang maupun di masa sulit
Continue Reading

Hal-hal yang ‘Dilarang’ dalam Wawancara

Wawancara kerja merupakan salah satu hal penting dalam proses perekrutan karyawan. Proses ini juga biasanya dijadikan sebagai penentu apakah karyawan dapat diterima oleh perusahaan atau tidak. Karena itu pada saat wawancara, perhatikanlah agar jangan melakukan hal-hal berikut ini:

1. Jangan meremehkan pencapaian Anda sendiri

Sekecil apa pun, atau sesedikit apa pun, pencapaian Anda itu penting. Jangan lupa menyebutkan pencapaian Anda itu dengan cara yang terukur misalnya dapat menghemat waktu dan uang, atau membuat kolega atau klien atau atasan Anda merasa lebih aman, dihargai dan dikagumi.

2. Jangan terlalu merendah

Wawancara bukanlah saat untuk merendahkan diri. Meskipun bukan berarti Anda harus sombong, tetapi jangan membuat kalimat-kalimat yang datar seperti “Berdasarkan kemampuan saya, dan pengalaman dengan X, saya merasa saya akan memberikan kontribusi yang baik bagi tim Anda.

3. Jangan terpaku pada job description resmi

Peran dan tanggung jawab Anda biasanya lebih dari ‘jabatan resmi’ Anda di masa lalu maupun masa depan. Bila Anda menganggap diri Anda seorang yang penting dalam pekerjaan Anda, maka orang lain akan menganggap Anda penting juga. Tunjukkan bahwa Anda bersedia melakukan pekerjaan di luar rangkuman pekerjaan (job description) resmi bila diperlukan.

4. Jangan pernah memberikan informasi negatif tentang Anda dengan sukarela

Bila ditanya apa kelemahan utama Anda, jawablah dengan kelemahan yang telah Anda atasi, atau katakana pada pewawancara tentang kelemahan yang sesungguhnya bisa mengindikasikan kekuatan, seperti “kadang-kadang aku merasa tidak sabar dengan rekan satu tim yang tidak terorganisir.” Jangan pernah menunjukkan tuntutan pekerjaan yang tidak Anda sukai.

5. Jangan mengkritik mantan bos atau perusahaan tempat Anda pernah bekerja

Mengatakan yang jelek-jelek tentang pekerjaan yang lalu, mantan bos, mantan kolega dan klien, tidak pernah ada gunanya, dalam wawancara maupun dalam kehidupan secara umum. Lebih baik menjadi seorang yang tidak bergosip atau mengatakan yang jelek-jelek tentang orang lain.

6. Jangan Berbohong

Anda boleh (dalam batas yang wajar) melebih-lebihkan, menghapus, bersikap ambigu bila diperlukan, dan memberi bumbu di sana-sini. Anda sedang mencoba menjual diri Anda, bersikaplah seperti pengiklan, Anda boleh menekankan kekuatan produk Anda, tetapi jangan pernah berbohong.

7. Jangan menanyakan soal gaji, liburan, atau manfaat lain sebelum Anda mendapatkan tawaran, atau sudah hampir pasti mendapatkan tawaran tersebut.

Meskipun begitu, Anda harus siap ketika ditanya tentang permintaan gaji Anda. Beberapa pewawancara bahkan menanyakan hal ini di awal. Karena itu persiapkan angka yang layak untuk Anda, setelah melakukan sedikit riset tentang gaji yang layak untuk posisi Anda.

8. Jangan merasa tertekan untuk menjawab setiap pekerjaan

Kadang-kadang jawaban terbaik adalah ‘Saya tidak tahu’. Bila Anda memang tidak tahu jawabannya, katakanlah demikian. Anda tidak mungkin mengetahui segalanya. Ungkapkan bahwa Anda akan mencari tahu dan mempelajari hal tersebut dengan segera. Gunakan kesempatan ini untuk menunjukkan kemauan Anda belajar.

Continue Reading

Kesalahan Fatal di Dunia Kerja

Tidak terasa Anda sudah bekerja cukup lama di perusahaan, tentunya sudah banyak pelajaran yang didapat, dan tentunya Anda juga telah melewati masa-masa sulit ketika membuat kesalahan dan juga menerima hasil yang baik saat bias bekerja dengan baik dikantor. Ketika sudah bekerja terlalu lama, ada baiknya untuk terus mengingatkan diri Anda untuk selalu siap dan menghindari kesalahan fatal di  dunia kerja. Sekedar mengingatkan berikut adalah lima kesalahan fatal yang kerap terjadi di tempat kerja. Berikut adalah lima kesalahan fatal yang kerap terjadi di tempat kerja.

1. Bahaya media sosial

Banyak pegawai yang kehilangan pekerjaan karena mengeluhkan tempat bekerja, menjelek-jelekan perusahaan hingga menyampaikan informasi tentang kantor di media sosial.

2. Enggan untuk berkompromi

Kesalahan ini masih banyak dilakukan oleh pegawai dalam hal mempertahankan pendapat serta ide mereka di tempat bekerja. Kompromi dan negosiasi merupakan hal yang wajib dilakukan di tempat kerja.

3. Sok tahu

Kesalahan ini banyak dilakukan oleh mereka yang baru saja lulus dari universitas dan mulai bekerja, rasa sok tahu dan terlalu percaya diri bias merusak performa Anda di kantor.

4. Mengambil semua pekerjaan

Kesalahan ini juga biasa dilakukan oleh mereka yang baru lulus universitas dan mulai bekerja. Cobalah untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan kemampuan Anda, dan jangan paksakan diri Anda untuk bekerja lebih.

5. Membiarkan orang lain mengambil pujian atas kerja keras Anda

Di tempat kerja banyak orang-orang yang menyuruh Anda untuk mengerjakan semua tugas berat dan ketika pekerjaan tersebut membawa hasil yang baik, mereka akan mengatas namakan kerjaan tersebut adalah hasil jerih payah mereka bukan Anda. Tunjukkan kepada pihak-pihak terkait bahwa semua pekerjaan yang dilakukan adalah hasil jerih payah Anda bukan orang lain.

Continue Reading

Empat Cara Menumbuhkan Kembali Motivasi dalam Bekerja

Rutinitas, bosan serta kurangnya tantangan merupakan beberapa alasan yang menyebabkan Anda kerap berniat untuk keluar dari perusahaan saat ini dan pindah keperusahaan lainnya dengan pekerjaan yang baru.

Dengan semakin tingginya tuntutan hidup, membiayai hidup keluarga serta enggan untuk mengambil resiko pindah kerja ketempat baru, menyebabkan banyak pegawai yang memilih untuk bekerja di perusahaan dengan semangat yang menurun, keratifitas yang mulai hilang serta makin malasnya untuk meningkatkan produktifitas. Berikut empat cara yang bisa menumbuhkan kembali motivasi Anda untuk bekerja ketika rasa bosan dan malas mulai melanda:

Motivasi awal

Coba pertimbangkan kembali pekerjaan Anda, motivasi dan niat awal Anda bekerja di perusahaan, munculkan semangat baru dengan cara melihat sedikit kebelakang terkait dengan semua pengalaman, pelajaran serta kebersamaan yang telah Anda raih hingga kini.

Keinginan dan tujuan

Coba teliti juga keuntungan serta kelebihan yang Anda dapatkan jika Anda terus bekerja di perusahaan saat ini. apakah alasannya karena lokasi yang dekat dengan rumah, Anda sudah terbiasa dengan pekerjaan, waktu lebih yang diberikan memungkinkan Anda untuk mengerjakan proyek yang lain. Dengan begitu lama-kelamaan Anda akan semakin menghargai pekerjaan saat ini dan mencoba untuk tetap berkarya hingga waktu yang tepat serta perusahaan yang pas hadir untuk Anda.

Cari aktifitas menarik di luar kantor

Sebagai pelampiasan kepenatan pekerjaan Anda sehari-hari cobalah cari hobi, proyek sampingan hingga kegiatan yang menyenangkan di luar kantor. Dengan demikian Anda termotivasi untuk menghabiskan waktu Anda di kantor untuk mengerjakan kegiatan yang Anda suka di akhir pekan.

Rubah ruangan atau meja kerja  Anda

Salah satu penyegaran yang bisa dilakukan agar Anda bisa lebih betah di perusahaan saat ini adalah dengan merapikan, merubah hingga menghias ruang kerja Anda. Terkesan simpel namun cara ini paling tidak bisa merubah suasana menjadi baru, segar dan tentunya nyaman sesuai dengan selera Anda.

Continue Reading

5 Kiat Sukses Tingkatkan Karir Anda

Sebagai seorang profesional Anda dituntut untuk memberikan hasil terbaik pekerjaan apa pun yang dibebankan kepada Anda.  Jika Anda berhasil tentunya akan mempengaruhi karir Anda dan performa Anda sebagai seorang profesional.  Berikut lima kiat sukses tingkatkan karir Anda menurut CEO Karirpad, Chandra Ming:

1. Percaya diri

Jika Anda ingin meningkatkan karir ciptakan rasa percaya diri yang besar terhadap semua pekerjaan yang dilakukan.

2. Bekerja dengan baik

Fokuskan diri Anda untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan terkait dengan pekerjaan, hindari terlalu memikirkan hal-hal yang tidak relevan seperti mengeluh tentang kekurangan perusahaan dan hal-hal negatif lainnya.

3. Tunjukkan rencana Anda

Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan karir adalah dengan memberikan informasi tentang rencana dan impian karir Anda dengan atasan, dengan demikian nantinya atasan bisa membantu mewujudkan rencana Anda sebagai mentor dan pemandu.

4. Selalu bertanya

Jangan pernah berhenti untuk belajar dan bertanya kepada atasan atau rekan-rekan senior, dengan demikian bukan hanya wawasan yang Anda dapatkan namun juga teman.

5. Tetap fokus

Untuk bisa meningkatkan karir Anda tentunya Anda dituntut untuk selalu fokus dan menikmati proses yang ada.

Continue Reading

Kepribadian dan Karir

Banyak psikolog dan konselor karir yang percaya bahwa kita menjadi lebih puas dan produktif bila menjalani karir yang sesuai dengan kepribadian kita. Tipe kepribadian yang sama cenderung berhubungan satu sama lain dalam tempat kerja. Masing-masing tipe ini menciptakan sebuah lingkungan kerja yang sesuai dengan tipe kepribadian mereka

Kepribadian tidak hanya memprediksi seberapa baik ketrampilan kita cocok dengan tugas-tugas dari pekerjaan tertentu, tapi juga memprediksi bagaimana kita akan ‘fit’ dengan budaya di lingkungan kerja tempat kita berada, budaya tidak lain dan tidak bukan adalah orang-orang yang berada di sekitar kita dan yang berinteraksi dengan kita.

Kepribadian akan mempengaruhi kepuasan kerja, produktivitas, dan kinerja kita dalam bekerja. Jadi tentukanlah karir seperti apa yang Anda inginkan dengan mempelajari diri Anda sendiri secara mendalam.

Pada dasarnya kepribadian adalah ciri-ciri atau karakteristik yang melekat pada diri kita dan relative stabil sepanjang waktu, serta membedakan kita dengan orang lain. Pada dasarnya setiap manusia adalah unik. Keunikan ini terjadi karena gabungan unsur genetic, temparamen, pengaruh lingkungan dan sifat yang dimiliki oleh seseorang.

Ada banyak sekali teori kepribadian dalam psikologi. Salah satunya yang terkenal adalah Teori Jung, yang dioperasionalisasikan dalam 16 tipe kepribadian oleh Myers Bright, saat ini dikenal dengan nama MBTI. 16 tipe kepribadian berdasar 8 tipe dasar. Yakin Introvert – Extrovert, Sensing – Intuitive, Thinking – Feeling, Perceiving – Judging.

Continue Reading